Air terjun Gembleng atau Gembleng Waterfall merupakan air terjun bertingkat 5 dengan kolam atau jacuzzi alami dimana dari kolam alami tersebut kita bisa memandang panorama Bali yang membuat mata ini betah berlama-lama melihatnya. Apalagi melihat wajah bidadari konyol, dijamin lupa hari. Berlokasi di daerah timur Bali, tepatnya di Desa Tri Eka Buana, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
Keriaan yang hakiki ini berawal dari niatan bidadari hedon untuk membasuh raga yang sudah lumutan di air terjun akibat berdiam diri terus di kamar surga akibat surga lagi basah-basah lembab akibat hujan yang berkepanjangan. Pas lah hari ini cuaca cerah dengan sedikit awan yang menemani.
Ke air terjun tanpa perut kenyang itu bakalan bikin bidadari hedon bad mood. Jadi lah perhentian pertama itu mengisi perut dengan sup ikan, sate ikan laut, pepes ikan laut, sayur, dan sebagai pelengkap tentu saja sambal matah khas bali. Tentunya makanan seperti itu terkenalnya ya di Pesinggahan Kabupaten Klungkung. Seperti bidadari bule bilang finger lickin foods.
Perut kenyang, mood happy saatnya ngegas ke Air Terjun Gembleng. Buaya Konyol, Bidadari Konyol cuma bisa komat-kamit berdoa di jok belakang mobil karena Bidadari Hedon agak brangasan kalau bawa mobilnya. Sedikit catatan ya, para bidadari tidak terbang hari ini dikarenakan para buaya tidak bisa terbang. Pemandangan sawah di kiri kanan jalan tidak bisa kita nikmati karena mobilnya ngebuttttt….
Tidak sampai sejam kita sudah mendekati AIr Terjun Gembleng. DIsini kita harus belok kanan sesuai dengan petunjuk di tepi jalan. Jalan masuknya mirip gang yang sudah disemen, dimana jalannya cuma cukup satu mobil saja. Pertamanya Bidadari Hedon berusaha untuk masuk, namun di tikungan pertama berbentuk huruf S akhirnya mengurungkan niatnya dan mundur serta lebih memilih untuk parkir di tepi jalan. Kalau mobil sekelas LCGC sich lolos-lolos aja, tapi buat mobil yang lebih besar sich udah pasti ketar ketir bodi mobilnya beset sich.
Parkir ditepi jalan dan kemudian melanjutkan dengan berjalan kaki, menurut plang tadi sich sekitar 1 km. Jalanan menanjak ya melewati pemukiman penduduk serta sawah menghijau di kiri kanan dengan perbukitan hijau sepanjang mata memandang
Bidadari Hedon dengan segera melaju dengan cepatnya meninggalkan para buaya dan Bidadari Konyol yang santai berjalan sambil asyik photo-photo sepanjang jalan, padahal biar tidak terlalu kentara nafas yang ngos-ngosan. bahahahah. Ada satu warung disebelah kiri dimana kami memutuskan untuk membeli air, dimana keputusan itu tidak kami sesali karena di air terjun Gembleng tidak ada warung yang berjualan.
Mendekati air terjun nampak selokan dengan air yang jernih, sayangnya banyak batu kerikil yang berserakan sampai ke tengah jalan. Nampaknya ketika hujan deras, banyak batu yang terbawa karena air meluap sampai ketengah jalan.
Begitu sampai dibelokan yang ada Pura Beji Dukuh Sakti, kita bisa menemukan pintu masuk serta pos tiket masuk AIr Terjun Gembleng serta lokasi parkir mobil yang mungkin cukup cuma 2-3 mobil saja, sedangkan untuk parkir motor bisa parkir didepan Pura Beji Dukuh Sakti.
Tidak ada tiket masuk sebenarnya, cuma para pengunjung Air Terjun Gembleng diminta untuk melakukan donasi. Kalau dari pihak Putu Eka Jalan Jalan menganjurkan paling kecil itu 5 ribu rupiah per orang, alangkah lebih baik lagi kalau bisa lebih dari nominal tersebut. Menurut pengelola, dana tersebut akan digunakan untuk menata dan menambah fasilitas dari air terjun yang sedang viral ini.
Dari lokasi pos tiket pun, Air Terjun Gembleng sudah nampak dengan aliran airnya yang tidak terlalu besar melalui bebatuan hitam diapit oleh kerimbunan hijau disebalah kiri dan kanannya.
Kebanyakan ketika kita akan menikmati air terjun, kita akan melakukan perjalanan turun menuju lembah ke dasar air terjunnya, seperti kebanyakan air terjun di daerah munduk SIngaraja. Disini terbalik, pertama kita harus menanjak dulu, ngos-ngosan dulu sampai puncak baru bisa menikmati air terjunnya secara lebih maksimal.
Ketika kami masih bernarsis ria di dasar air terjun, tiba-tiba terdengar teriakan Bidadari Hedon dari puncak air terjun. Dia berteriak buat mengajak kami segera menyusul dia, padahal modusnya biar ada yang motoin dia di atas sana. Modusmu sudah tertebak duluan Bidadari Hedon.
Saatnya meregangkan kaki dulu sebelum disiksa naik tangga dari dasar Air Terjun Gembleng sampai di puncak air terjun. Sudah disiapkan undakan dari batako oleh pengelola, jadi nggak susah-susah melewati semak belukar. Awal-awal undakan sich masih mudah, tetapi 3/4 perjalanan menuju puncak, undakannya semakin tidak ramah dengan kaki, dikarenakan perbedaan tinggi antar udakan semakin besar sehingga perlu usaha extra untuk memindahkan kaki diantara undakan.
Di puncak undakan, jalan terbagi menjadi dua, ke kiri ke air terjunnya, sedangkan ke kanan menuju semacam bilik bundar yang difungsikan sebagai ruang ganti pakaian. Ruang ganti ini dibuat dari batang-batang bambu yang ditancapkan ke tanah serta diikat bagian atasnya menggunakan tali. Psssstttt… masih ada celah diantara batang bambu tersebut kalau mau ngintip para bidadari kalau sedang ganti pakaian. hehehehe, jangan bilang-bilang ke para bidadari ya.
Air Terjun Gembleng ini merupakan air terjun 5 tingkat dengan tinggi kisaran 50-60 meter. Istimewanya Air Terjun Gembleng adalah mempunyai cerukan seperti kolam kecil atau jacuzzi yang bisa kita pakai untuk berendam santai. Keistimewaan lainnya adalah bisa melihat panorama indah dari cerukan di tingkat ketiga. Kita bisa memandang jauh kelembah hijau dibawah serta perbukitan Karangasem yang tidak akan kita temukan di tempat lain. The best lah pokoknya.
AIr Terjun Gembleng mempunyai aliran air yang jernih dengan segarnya berasa dibadan ketika kita berendam di jacuzzi alaminya. Duduk berendam sambil menyesap bir dingin, memandang panorama indah kehijauan ditemani para bidadari, berasa surga pindah ke Air Terjun Gembleng
Untuk mencapai kolam jacuzzinya, kalian akan melewati batuan diantara aliran air terjunnya. Batuannya sendiri tidak licin, tapi diharapkan kalian memakai alas kaki yang bisa mencengkram batuan atau tidak pakai alas kaki sama sekali. Sayang sich kakinya para bidadari kalau tidak pakai alas kaki, nanti mulusnya hilang. wekekeke
Waktu terbaik buat kesini sich antara jam 9-11 atau jam 14 sampai jam 16 sore, agar masih dapat cahaya biar photonya menakjubkan. Biar puas photo dengan hasil photo yang bagus, bisa juga pake jasa photonya PutuEka Photography lho….
Kulit jari tangan mulai mengembang itu berarti sudah saatnya kita mengakhiri sesi berendam cantik bersama bidadari di Air Terjun Gembleng. Nah enaknya sekarang kita tinggal berjalan turun menuju mobil kita parkir. Biasanya kalau air terjun di daerah Munduk, perjalanan pulang merupakan mimpi buruk dikarenakan trayek jalan pulang kita menanjak. Ngos-ngosannya belakangan.
Yuk ah gaskan kita pulang sekalian wisata kuliner sepanjang jalan pulang. Salah satunya Klepon Gianyar yang aduhai nyam-nyaammm….Buncit-buncit dah ini perut para buaya. Kalau perut bidadari sich tetap slim
Antara jam 9-11 siang atau jam 14:00 sampai jam 16:00
Ruang ganti sudah disediakan oleh pengelola
Waaah, seger sekali yaa main ke air terjun, mas. Saya belum pernah berwisata ke tempat seperti itu. Nampaknya asyik sekali yaa. Kapan2 harus diagendakan 😁
Seger jiwa raga dah pastinya kak. Harus segera diagendakan kak. Dijamin ndak nyesel main kesini
Masih alami banget ya. Aksesnya cukup menantang pula. Pasti bule2 suka yang kayak gini
Akses menantang kaki banget kak, olahraga kaki dulu sebelum mencapai keindahannya
tapi akan terbayar dengan keindahannya
Super-super terbayarkan kak