Air Terjun Kroya Wahana Perosotan Air Alami Penguji Nyali

Putu Eka Jalan Jalan berada di Air Terjun Kroya

Air Terjun Kroya disebut juga Kroya waterfall merupakan wahana air yang bukan diperuntukkan bagi orang yang pengecut karena tidak akan berani melakukan perosotan air yang akan mengguncang nyali kita. Air terjun di Bali ini terletak di kawasan utara membuat Air Terjun Kroya membutuhkan waktu sekitar 3 jam apabila kita berangkat dari daerah pantai Kuta yang merupakan pantai yang pertama terkenal dari Bali. Sampai sekarang pun masih paling terkenal sich. Kunjungi juga Anjungan Tukad Melangit apabila merasa diri pemberani

Putu Eka Jalan Jalan berada di Air Terjun Kroya
Putu Eka Jalan Jalan berada di Air Terjun Kroya
Air terjun penguji nyali dari bali utara
Air terjun penguji nyali dari bali utara
Meluncur kebawah dengan diselimuti air dari Air Terjun Kroya
Meluncur kebawah dengan diselimuti air dari Air Terjun Kroya

Perjalanan 3 jam tersebut bisa menjadi perjalanan yang menyenangkan apabila rekan jalan-jalan kita merupakan orang yang asyik. Apalagi rekan jalan-jalannya merupakan pacar yang baru jadian… Duuuhhhh so sweet daaahhhhh…… Berbunga-bunga hatinya, serasa kebun bunga sampai pindah ke hatinya… Ahay…. Tapi kalau jalan-jalannya sama yang kurang asyik, perjalanan jadi anyep…sebangsa sayur asem kurang garam gitu dah…

Air Terjun Kroya berada satu kawasan dengan Air Terjun Aling-aling, Air Terjun Kembar, serta Air Terjun Pucuk. Jadi dari membeli tiket masuk dan mengunjungi Air Terjun Aling-aling bisa kita lanjutkan menuju Kroya (akan Putu Eka Jalan Jalan ceritakan tentang Air Terjun Aling-aling beserta loket tiket di artikel terpisah). Kroya sendiri berada di aliran air dari Air Terjun Aling-Aling. Setelah terbasahi dengan uap air dari Aling-aling, yuk langkahkan kaki sambil mengeringkan badan menelusuri aliran air dari Aling-aling.

Aliran air dari Air Terjun Aling-aling
Aliran air dari Air Terjun Aling-aling
Air mengalir dengan tenang menuju Air Terjun Kroya
Air mengalir dengan tenang menuju Air Terjun Kroya
Pengunjung dari mancanegara sedang berjalan menelusuri aliran air
Pengunjung dari mancanegara sedang berjalan menelusuri aliran air
Jalan setapak dengan undagan yang terbuat dari batu
Jalan setapak dengan undagan yang terbuat dari batu

Tenangnya air mengalir menyergap jiwa yang masih terkesima dengan deburan penghembus uap air dari Air Terjun Aling-aling. Ditemani kehijauan dari pepohonan dan tanaman menjalar. Jalan sepanjang aliran air melandai naik turunnya, tidak perlu tenaga banyak untuk melangkahkan kaki kita. Tidak ada salahnya juga untuk beristirahat disalah satu pohon yang menjorok ke tengah aliran sungai. Pejamkan mata sebentar sambil menghirup segarnya udara.

Putu Eka Jalan Jalan sedang beristirahat di batang pohon yang menjorok ke tengah sungai
Putu Eka Jalan Jalan sedang beristirahat di batang pohon yang menjorok ke tengah sungai

Saking keenakan berbaring jadi hampir terlelap lho diatas batang pohon yang menjulur ke atas air. Kalau sampai terlelap paling juga kecemplung ke air. Bahahahha sambil terbayang…. Basah…basah…basah… seluruh tubuhku sambil melangkah keluar dari air dengan cara paling sexy. Kibas rambut……eh ndak punya rambut juga ya…hahahahha.

Melangkah lagi ditemani kehijauan dari pakis serta akar akar gantung dari pohon, ditambah dengan bebatuan yang mulai memenuhi jalan. Tapi seru ah serasa di dunia lain…. Tidak ketinggalan akar pepohonan menggeliat keluar dari ibu pertiwi untuk memberikan keunikan alam yang tiada duanya. Kerimbunannya sich mirip keadaan disekitar Mata Air Kakong di Lombok. Yaaa…. 11-12 lahhh….

Tumbuhan pakis yang berada disepanjang aliran air sungai
Tumbuhan pakis yang berada disepanjang aliran air sungai
Putu Eka Jalan Jalan sedang berada diantara bebatuan dan juluran akar dari pepohonan
Putu Eka Jalan Jalan sedang berada diantara bebatuan dan juluran akar dari pepohonan
Akar pepohonan yang muncul ke permukaan tanah melintang ditngah jalan setapak
Akar pepohonan yang muncul ke permukaan tanah melintang ditengah jalan setapak

Tak berama lama terlihat bendera merah putih, itu merupakan tanda bahwa kita sudah mencapai Air Terjun Kroya. Titik terpancangnya bendera merupakan puncak air terjun. Untuk melihat air terjunnya secara keseluruhan, kita harus berputar sedikit melalui jalan setapak dengan keteduhan dari kehijauan pohon. Dengan beberapa anak tangga yang berputar turun, sampailah kita di Air Terjun yang akan menguji nyali teman-teman sekalian.

Bendera Merah Putih terpancang di puncak air terjun
Bendera Merah Putih terpancang di puncak air terjun
Jalan setapak menuju dasar air terjun
Jalan setapak menuju dasar air terjun

Air Terjun Kroya terlihat mempunyai aliran ganda dengan ketinggian sekitar 5 meter serta dasar yang cukup dalam disertai kehijauan yang menutup tebing air terjun. Diawal Putu Eka Jalan Jalan mengatakan bahwa air terjun ini bukan diperuntukkan bagi orang yang pengecut dikarenakan Air Terjun Kroya mempunyai jalur perosotan alami di dalam aliran air terjunnya yang siap membuat jantung anda tertinggal di puncak air terjun. Nah bagi yang ingin menguji nyali dengan main perosotan dan melompat dari ketinggian, disediakan loker untuk menyimpan barang barang kita, serta terdapat toilet yang agak berlumut untuk melakukan tuntutan alam. Itu tuch….ituuuuu…….

Pepohonan hijau yang menaungi air terjun
Pepohonan hijau yang menaungi air terjun
Tangga melingkar menuju dasar air terjun
Tangga melingkar menuju dasar air terjun
Air Terjun Kroya di Singaraja Bali
Air Terjun Kroya di Singaraja Bali
Loker yang bisa kita gunakan untuk menyimpan barang-barang kita
Loker yang bisa kita gunakan untuk menyimpan barang-barang kita
Perosotan alami yang siap menguji nyali kita
Perosotan alami yang siap menguji nyali kita

Putu Eka Jalan Jalan ingin mencoba perosotan alami sekaligus pengen uji nyali (emang mau huka-huka). Padahal kaki ini sudah gemetaran membayangkan meluncur kebawah ditengah deruan air terjun setinggi 5 meteran. Sebelum gilirannya Putu Eka Jalan Jalan, ada dua wanita wisatawan mancanegara ( kita panggil mereka peluncur) yang siap untuk uji nyali. Setiap pengunjung yang ingin mencoba uji nyali, diwajibkan didampingi pemandu serta memakai life jacket. Hey…mereka perempuan lho, mereka saja berani untuk meluncur di perosotan alami air terjun, masa kalian para laki-laki tidak berani? (ratapan hati kecil para lelaki).

Dengan menggunakan life jacket serta setelah diberi pengarahan oleh pemandu, bersiaplah mereka untuk meluncur. Dengan dipegang oleh pemandu untuk diarahkan kearah yang benar ditengah aliran air terjun, peluncur menyilangkan tangannya didepan dada dan bersiap untuk meluncur. Hitungan ketiga dilepaskanlah peluncur meluncur bebas kebawah dibarengi dengan teriakan keras dari peluncur yang merasakan sensasi meluncur turun ditengah derasnya aliran air. Memang wahana air alami yang menantang nyali kita.

Wisatawan mancanegara sedang bersiap untuk menguji nyali mereka
Wisatawan mancanegara sedang bersiap untuk menguji nyali mereka
Peluncur sedang diarahkan oleh pemandu kearah yang benar dan dilepaskan
Peluncur sedang diarahkan oleh pemandu kearah yang benar dan dilepaskan
Meluncur kebawah ditengah derasnya Air Terjun Kroya
Meluncur kebawah ditengah derasnya Air Terjun Kroya
Wisatawan mancanegara sedang berenang ketepian setelah meluncur dari puncak air terjun
Wisatawan mancanegara sedang berenang ketepian setelah meluncur dari puncak air terjun

Ketika tiba gilirannya Putu Eka Jalan Jalan untuk mencoba perosotan uji nyali, debit air terjun bertambah ditambah dengan hujan yang mulai rintik-rintik. Pemandu memutuskan tidak memperbolehkan Putu Eka Jalan Jalan untuk melanjutkan melompat ke perosotan dengan alasan keamanan (berasa dipesawat… heheheheh…). Sedikit sedih sich karena sudah datang jauh-jauh tapi di menit terakhir gagal untuk merasakan sensasi meluncur turun dari ketinggian Air Terjun Kroya. Putu Eka Jalan Jalan pastinya akan kembali untuk merasakan sensasi mendebarkan meluncur turun di perosotan alami air terjun. Buktikan bahwa diri kalian bukan pengecut!

Debit air terjun bertambah drastis dan air berwarna coklat
Debit air terjun bertambah drastis dan air berwarna coklat
Putu Eka Jalan Jalan duduk di titik lompatan ke dasar air terjun
Putu Eka Jalan Jalan duduk di titik lompatan ke dasar air terjun
Sedih karena belum diijinkan mencoba meluncur dari atas air terjun
Sedih karena belum diijinkan mencoba meluncur dari atas air terjun
Papan yang menantang anda untuk meluncur di perosotan alami
Papan yang menantang anda untuk meluncur di perosotan alami
Putu Eka Jalan Jalan sedang berjalan diatas jembatan bambu di bagian hilir air terjun
Putu Eka Jalan Jalan sedang berjalan diatas jembatan bambu di bagian hilir air terjun
Aliran air terjun yang berwarna coklat akibat hujan di bagian hulu air terjun
Aliran air terjun yang berwarna coklat akibat hujan di bagian hulu air terjun

Hujan bertambah deras dan warna air terjun pun berubah coklat, Putu Eka Jalan Jalan pun memutuskan untuk kembali. Ditemani tetes hujan melangkah gontai melewati jalan setapak yang cukup licin serta anak tangga ke atas yang cukup memacu nafas sampe ke batas maksimal.

Jalan setapak menanjak yang licin terkena air hujan
Jalan setapak menanjak yang licin terkena air hujan
Pepohonan hijau yang masih melingkupi kawasaan air terjun
Pepohonan hijau yang masih melingkupi kawasaan air terjun
Susah payah membawa badan menaiki jalan menanjak ditingkahi gerimis hujan
Susah payah membawa badan menaiki jalan menanjak ditingkahi gerimis hujan

Sesampainya di jalur yang datar, terlihat bunga-bunga yang basah terkena air hujan serta dedauan hijau yang memanjakan mata. Hal yang sulit kita dapatkan di perkotaan. Hamparan sawah dengan teraseringnya juga mampu membujuk mata untuk tidak berpaling.

Jalan yang sudah disemen menuju area parkir
Jalan yang sudah disemen menuju area parkir
Bunga merah segar terkena air hujan yang kami temui ketika menuju parkiran
Bunga merah segar terkena air hujan yang kami temui ketika menuju parkiran
Jalan setapak yang kami lalui dilingkupi dengan tumbuhan hijau
Jalan setapak yang kami lalui dilingkupi dengan tumbuhan hijau
Senang rasanya melihat yang hijau-hijau
Senang rasanya melihat yang hijau-hijau
Genangan air yang Putu Eka Jalan Jalan lalui ketika pulang
Genangan air yang Putu Eka Jalan Jalan lalui ketika pulang
Jalanan melebar ketika mendekati parkiran
Jalanan melebar ketika mendekati parkiran
Hamparan sawah hijau yang memanjakan mata
Hamparan sawah hijau yang memanjakan mata
Jalan aspal menanjak mengindikasikan kalau parkiran sudah dekat
Jalan aspal menanjak mengindikasikan kalau parkiran sudah dekat
Tanaman hijau sepanjang jalan aspal
Tanaman hijau sepanjang jalan aspal
Bekicot yang merayap dibawah dedaunan
Bekicot yang merayap dibawah dedaunan

Jalur menanjak masih menemani Putu Eka Jalan Jalan utnuk sampai ke tempat kami memarkir kendaraan kami. Jalanan masih asri dengan tumbuhan hijau di tepi jalan, dimana kami juga menemukan Bekicot yang merayap pelan dibawah dedaunan yang basah terkena air hujan. Kecepatan jalan kami di jalan menanjak sudah mirip kecepatan jalannya si Bekicot. Ah…. Slow but sure..

Air Terjun Kroya, Putu Eka Jalan Jalan akan kembali lagi untuk menguji nyali kami meluncur di aliran airmu. Tunggu kami datang kembali…..

FAQ :

Apakah perlu membawa jaket pelampung apabila ingin melakukan lompatan atau perosotan di air terjun?

Tidak perlu membawa jaket pelampung karena sudah disiapkan dari pengelola disana

Apakah pengunjung dilindungi asuransi?

Dalam tiket masuk sudah termasuk asuransi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *