Air Terjun Pucak Manik dikunjungi oleh Putu Eka Jalan Jalan

Air Terjun Pucak Manik atau Pucak Manik Waterfall merupakan gabungan dari 3 keindahan air terjun di Bali. Berada di punggung bukit dari Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Buleleng semakin terkenal sebagai kabupaten dengan air terjun terbanyak di Bali

Bali lagi dilanda cuaca yang matahari bersinar lucu-lucunya dan membuat suhu udara memanas bikin keringat mengucur deras. Seperti lagi kehujanan, basah kuyup gitu dah. Berfikir buat ngadem di pantai sich bukan pilihan bijak karena bakalan gosong dielus sinar matahari yang sedang lucu-lucunya. Terbersit buat ngadem ke air terjun di Bali yang lucu-lucu. Setelah bergosip ria soal air terjun, akhirnya memutuskan buat jalan-jalan cantik ke salah satu tujuan wisata di Bali yang bernama air terjun Pucak manik. Kalau mau seharian jalan-jalan bisa juga mampir ke air terjun tetangganya ( ups tetangga, emangnya air terjunnya punya rumah sampe punya tetangga?) seperti air terjun Banyumala dan juga air terjun Banyuwana Amertha.

Bertolak dari Denpasar, Putu Eka Jalan Jalan berjalan manja menuju kearah Utara ke daerah bagian tengah dari pulau Bali. Jaraknya ndak jauh sich, cuma 1,5 jam aja dari Kuta, apalagi kalau berkendara menggunakan mobil lengkap dengan AC yang dingin. Serasa di surga di tengah serangan panas dari sang matahari yang bersemangat untuk bersinar. Kurang bidadari yang menemani sich.

Melewati area Pancasari dengan monyet-monyet (saudaranya siapa sich ini?, yang merasa coba tunjuk tangannya) ditepian jalan menandakan bahwa kita sudah mendekati area air terjun Pucak Manik di Desa Wanagiri. Nggak usah bingung cari jalan masuknya ya, karena tidak akan sebingung seperti cari jodoh bagi yang jomblo. Wekekekek… Baliho penunjuk terpasang jelas di tepi jalan mengarahkan bagi calon pengunjung seperti Putu Eka Jalan Jalan, ndak bakal tersesat dah. Setelah Baliho disebelah kiri, beberapa puluh meter kedepan ada pertigaan, nah kita disana belok kanan disambut dengan plang rambu jalan kuning yang menandakan jalanan curam menurun. Jalanan cukup sempit sich, tidak sesempit hatimu yang membuatku sukar untuk memasuki hatimu. Sebenarnya jalan hanya cukup untuk satu mobil aja, kalau papasan sich ban mobil harus turun dari aspal setengahnya.

Kanan kiri jalan masih menghijau dengan rumah-rumah penduduk yang berpagar tanaman hidup yang sedang berbunga. Tidak seperti pagar rumah di perkotaan yang biasanya terbuat dari besi ataupun beton. Nikmatilah pemandangan hijau yang selalu kurindukan selama bekerja dikota seperti merindukan wajahmu yang ngangenin, ngangenin pengen nimpuk pake tepung, selamat ulang tahunnn….selamat ulang tahunnn…..Eh siapa yang ultah yak?

Tidak berapa lama (tidak selama menunggumu sich) kendaraan yang kami gunakan akhirnya mencapai pos tiket dari Air Terjun Pucak Manik. Disebelahnya sudah tersedia tempat parkir, walaupun tempat parkirnya tidak terlalu luas dan masih belum sepenuhnya diurug (duh jangan urug hatiku dengan wajahmu yang manis)

Mbak penjaga loket tiket menyambut dengan ramah dan Putu Eka Jalan Jalan membayar tiket seharga 20 ribu per orang untuk bisa masuk ke Air Terjun Pucak Manik. Harga tiket sudah termasuk 1 botol air mineral berukuran mini untuk setiap orang. Ndak ada yang jual minuman dan makanan di air terjun yaaa…. Bagi yang kebelet buang air, segera buang air disebelah loket, disediakan dua bilik toilet untuk dipergunakan. Toiletnya pun bersih, jadi nyaman kita buang air. Oh iya, toilet sich ndak bakalan ada sepanjang jalan menuju air terjun ataupun di air terjun, kalo kepepet sich ujung-ujungnya didalam semak-semak, awas gatel yaaaa….hahahha

Okeh penampungan air didalam badan sudah dikosongkan, hati juga sudah dikosongkan buat dirimu, mau ngisi nggak? Kedip-kedipin mata sama tembok…. Jalan menuju kearah air terjun Pucak Manik melewati kerimbunan pepohonan dengan undagan dari tanah yang sudah dirapikan dengan dipasangnya kayu-kayu di tepian undagan sehingga tidak gampang longsor atau rusak. Undagannya agak tinggi sich dari satu undagan ke undagan lainnya, jadi perlu tenaga ekstra untuk memindahkan kaki ketika naik nantinya. Kalau pas turun begini sich ndak berasa. Langsung kebayang gimana tersiksanya otot kaki ketika naik nanti.

Undagan-undagan ini mempunyai pegangan tangan dari bambu. Nah tebak apa yang pengelola gunakan untuk mengikat pegangan dari bambu tersebut? Iya betul dari ban bekas yang dipotong memanjang sehingga terbentuk tali karet dari ban bekas. Pinter ya daur ulangnya.Perlu ditiru nich kalau dirumah mau mengikat sesuatu. Maunya sich mengikat hati kita agar tidak terpisah lagi, eeaaaaaaaa……

Undakan ini akan berbelok patah ke kanan, nah di belokan patah kenanan itu kita maju kebawah lagi dikit, kita akan bisa melihat air terjun dikejauhan dengan tebing yang menghijau. Hati hati disini ya, walaupun sudah dikasi pagar, harus tetep waspada. Daripada terjun bebas ke lembah yang berada dibawah sana. Mending terjun bebas ke hatimu….

Yuk-yuk kita berjalan lagi, sekarang jalannya meliuk manja kearah kiri, sambil gelendotan di bahumu kayaknya asyik nich. Apalagi cuma kita berdua aja yang jalan-jalan ke air terjun Pucak Manik ini. Pohon besar masih menemani perjalanan ini, jadi ndak bakal kepanasannnn…..

Sekarang undagan curam kembali menyapa dengan santainya. Pada saat turun, berpapasan dengan wisatawan mancanegara yang sedang menggendong anaknya sambil melangkah dengan ringannya menaiki undagan yang curam ini. Dalam hati salut sama stamina dan powernya. Tapi otak sudah berfikir kemana-mana, bisa nggak nich naik nanti dengan ringan, bau-baunya cuma naik setapak demi setapak aja karena medannya yang aduhai menyiksa badan.

Diujung undagan turun, kita akan berbelok ke kiri, disini nampak tempat duduk dari besi yang disediakan pengelola. Bau-baunya medan super berat kalau kayak gini, sampai disediakan tempat duduk untuk kita mengatur nafas. Benar saja ketika berbelok kekiri, nampak undagan dari beton yang selanjutnya dilanjutkan dengan undagan rangka besi dan kayu untuk tempat kita melangkah. Kemudian dilanjutkan kembali dengan beton sampai didasar.

Didasar undagan sudah disiapkan tempat sampah bagi pengunjung, jadi jangan buang sampah sembarangan ya kawan. Tempat sampahnya dari plastic, sayangnya tidak ada lubang pembuangan air, jadi sampahnya tergenang air. DIkhawatirkan pada saat musim hujan dijadikan tempat berkembangbiak bagi nyamuk sich.

Berjalan menuju Air Terjun Pucak Manik ini menenangkan lho, suara gemericik aliran air dikanan jalan setapak, ditambah buaian angina bergesek lembut dengan dedaunan. Bikin hati tenang dan nyaman, seperti berada dalam pelukanmu #uhuk

Dengan adanya aliran air serta kehijauan dedaunan yang menyelimuti, membuat mudahnya jamur tumbuh di batang pepohonan yang tumbang. Sesuatu yang jarang bisa kita temukan di daerah perkotaan.

Menapaki jalan setapak yang masih dari tanah serta beberapa undagan tanah dengan kayu sepagai penahan tanahnya, berbelok manjalah kami ke kiri menuju Air Terjun Pucak Manik

Air Terjun Pucak Manik merupakan kumpulan 3 air terjun indah yang berada di dalam area lembah kehijauan, mirip taman surgawi tempat bidadari bercengkrama. Yang pertama kita akan kita temui ketika sampai disana adalah air terjun yang mengalir dari ketinggian sekitar 5 meter dan alirannya menyebar ke kiri dan kekanan. Oleh wisatawan Rusia diberikan nama sebagai Spa Waterfall. Mempunyai kolam yang dangkal agak berlumpur, jadi ketika melangkah dalam kolamnya baiknya pelan-pelan biar lumpurnya tidak naik dan membuat keruh airnya

Air terjun ke dua berada disebelahnya, dengan ketinggian sekitar 10an meter, dan ini mempunyai satu aliran air saja, cuma sayangnya debit airnya sedikit sekali. Didasar air terjun yang kedua, dibendung dengan batu yang disemen sehingga terbentuk seperti kolam yang bisa kita pakai berendam. Kurang asyik dipakai berendam sich, lebih asyik untuk dipakai berphoto narsis ditepian kolamnya.

Sedangkan air terjun yang ketiga, merupakan air terjun yang paling tinggi sekitar 30 meter berada diujung lembah kehijauan. Kita harus berjalan melewati jembatan kayu serta jalan setapak yang sedikit menanjak untuk mencapai kesana. Kalau memandang dari air terjun ketiga, yang lokasinya lebih tinggi, serasa kita menadang kearah kebun yang alami banget. Disini kolamya juga dangkal berisi dedaunan ditepian kolamnya. Terdapat juga kayu mati yang berada ditengah kolamnya. Bisa juga dipakai narsis lahhhh…

Fasilitas penunjang yang yang disediakan oleh pengelola antara lain gazebo yang berlokasi di depan area air terjun pertama atau Spa waterfall. Dari sana kita bisa memandang ke arah ketiga air terjun. Selain itu disiapkan ruang ganti pakaian. Ya jangan berharap lebih dari ruang ganti pakaiannya, karena cuma kayu yang dirakit dan ditutupi anyaman bambu. Beratap hijaunya dedaunan dan birunya langit. Mau donk aku diintip pas ganti baju sama bidadari yang cantik #Ngarep

Yang mengejutkan, airnya sejuk dan tidak sedingin airnya Air Terjun Banyumala. Kalau disini pas banget dipakai berendam sambil bercengkrama dengan orang terkasih. Bisa juga duduk santai di gazebo sambil memanjakan mata dengan keindahan dari Air Terjun Pucak Manik.

Selesai berendam, badan terasa segar tapi pasti badan berkeringat lagi karena kita akan berjuang menapaki undagan yang curam menuju lokasi kita parkir. Semangat kawan, sayang banget kalau Air Terjun Pucak Manik tidak dikunjungi hanya karena tidak mau berjibaku dengan undagan yang lumayan banyak dan menyiksa otot kaki kita. Putu Eka Jalan Jalan tunggu kesannya kalian mengunjungi Air Terjun Pucak Manik ya….

26 Comments

  1. Trek ke sana seru banget keknya. Kalau kayak gitu, jalan lama nggak bakal berasa. Hahaha..

    Wah, jadi penasaran nih kapan Mas Putu menemukan bidadari di air terjun-air terjun yang disamperin. Hahaha…

    1. Ngarepnya sich ketemu bidadari kak, tapi sampai sekarang belum beruntung ketemu bidadari di air terjun Bali

  2. Tp setidaknya akses ke air terjun ini udh dibuat jalan dan ga susah utk dilewati. Naik ke atasnya urusan ntr, yg ptg gampang dilewati :D. Aku prnh soalnya ke air terjun yg mana aksesnya msh perawan hahahahah.. jeleek banget jalannya. Butuh 3 jam jalan kaki utk menuju air terjunnya. Air terjun dwiwarna Sibolangit. Padahal bagus banget. Tp Krn akses ancur, jd sedikit yg mau DTG.

    Kapan2 ke Bali aku mau LBH eksplor air terjunnya deh. Lagian selama ini ga suka Ama pantai Krn ga kuat panas. Makanya di Bali LBH suka kulineran 😀

    1. Aku malah lebih suka jalannya yang masih perawan kak, lebih berasa perjuangannya untuk mencapai air terjunnya. Dan lebih jarang orang mau berkunjung.

      Silahkan diexplore kak, Bali banyak banget punya air terjun cantik lho

  3. Keren foto-fotonya. Baca post ini berasa menghirup udara ‘hutan’ dengan nyamuk-nyamuknya. Gara-gara matahari sedang bersinar lucu-lucunya, jadi jalan-jalannya ke air yang mengalir serius-seriusnya ya 😁 Pengen belajar cara fotonya 😊

    1. Kalau menghirup udara hutan sama nyamuk-nyamuknya mah jadi keselek kak. hahahahha….
      Mari kak belajar photo. Aku juga masih belajar photo juga

      1. Ha ha ha! Maksudnya bukan menghirup nyamuk, menghirup udara hutan dan berasa denger dan digigit nyamuk-nyamuknya. Kapan update lagi nih. Cuci mata di blog ini. Bisa lihat yang bening-bening. Foto maksudnya ya.

        1. Aku sich ndak mau digigit nyamuk kak, kasian kulitku. hahahahha
          AKu lho bening kak, apalagi habis basah-basahan di AIr Terjun Pucak Manik. hahahahha

    1. Kalau lagi perjalanan turun sich nggak berasa jauh kak. Ketika sudah perjalanan naik baru berasa jauh….
      Kebetulan nggak lagi ada pengunjung kak, jadi bisa bebas tanpa bocor-bocor

    1. Asri banget kak, belum ada pembangunan apapun disekeliling tempat ini. Jadi enak kesini masih alami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *