Casa Tua Bedugul yang merupakan sister resto dari Casa Tua Canggu yang mengambil tempat di kesejukan ( dingin ) Bedugul. Bernuansa kayu dengan bangunan dan interior yang mirip dengan era zaman Belanda, ditambah sambutan hangat dari pemilik yang akan siap sedia menemani pengunjung untuk ngobrol sampai berjam-jam atau sampai kalian ingin menikmati kesendirian.



Sunmori sama temen-temen rider ke tujuan wisata Bali di Bedugul memang mengasyikkan, udara sejuk ditambah dengan pemandangan gunung serta danau Beratan yang tidak bisa dianggap remeh keindahannya. Selain itu adanya Kebun Raya Bali yang cocok kalian gunakan sebagai tempat piknik cantik di Bali. Bangga lho, tidak semua provinsi di Bali punya Kebun Raya. Bangga nggak? Bangga nggak? Bangga nggak? ……. Bangga donk….!!!
Nah kadangkala ketika kita piknik ke Kebun Raya itu tempatnya berasa terlalu luas, bisa jadi tidak membawa persiapan makanan untuk piknik, atau sebenarnya cuma pengen tempat yang bisa kita datangi untuk duduk, minum kopi atau teh hangat dengan ditemani panganan yang menggugah selera ditemani bidadari tercinta. Dan yang paling penting tempat yang kita datangi itu berasa seperti dirumah sendiri.
Casa Tua Bedugul lah tempat yang memenuhi kriteria seperti yang baru Buaya Konyol sebutkan. Berlokasi beberapa meter dari pintu masuknya Kebun Raya Bali, berada dideretan sebelah kanan. Sangat mudah untuk untuk menemukan Casa Tua Bedugul, bangunannya terbuat dari bahan kayu dan berlantai dua Desainnya juga mirip dengan desain rumah kayu zaman Belanda. Sekali lihat kalian bisa langsung tahu kalau itu merupakan Casa Tua Bedugul.
Casa Tua Bedugul mempunyai halaman hijau yang tidak terlalu luas yang bisa kita gunakan sebagai tempat parkir untuk sepeda motor yang kita gunakan. Kalau kita gunakan mobil sayangnya harus parkir di tepi jalan. Bagi penyuka anjing pasti suka disambut sama Ciko si anjing lucu enerjik di Casa Tua


Dihalaman juga terdapat tempat duduk kayu dengan ornament angsa yang cucok banai kalau kita duduk sambil berjemur menghilangkan dinginnya sunmori bersama bidadari tercinta. Buat photo-photo juga ketje abiessss.
Casa Tua Bedugul merupakan rumah kayu berlantai dua dengan jendela besar-besar serta plafon yang tinggi. Ketika jendelanya dibuka itu, udara dinginnya Bedugul langsung menyeruak memeluk tubuh.

Ah sudah cukuplah kita berjemur di luar sambil nyeruput Wedang Uwuh di teko estetik berwarna merah. Saya sukaaaaaa tekonya, boleh dibawa pulang nggak ya? (Ngarep) Habisnya warnanya merah. Wekekekeke…. Yuk kita pindah duduk ke dalam.

Melewati pintu masuk kita akan disambut dengan rak buku menggantung di sebelah kiri yang penuh dengan buku. Pas banget buat santai baca buku sambil menikmati hangatnya secangkir kopi di suasana Bedugul yang cukup sejuk (dingin). Suasana zaman dahulu langsung menyambut manja disebelah kanan dengan tempat duduk terbuat dari kayu yang terkesan tuaaaaaa banget. Pokoknya serasa tempat duduk tua yang dulu hanya dipunyai orang-orang kaya zaman Belanda. Kursi goyang pun melengkapi dengan berada di pojok rungan, Bagi penyuka boneka, akan banyak menemukan boneka kayu dan keramik yang diletakkan di meja. Katanya sich boneka-boneka ini berpasangan, nah pasangan lagi satu berada di Casa Tua Canggu.




Di dinding nampak lampu tempel dengan nuansa jaman dulu serta nampak dua buah lampu kristal menggantung di plafon yang terbuat dari bahan yang cukup tua juga. Serasa balik lagi ke rumah zaman Belanda lagi.

Ah kesini masa cuma minum doank, yuk ah kita pesan makanannya, secara Buaya Konyol kan doyan makan. Hahahaha…. Kali ini kita pesan Nasi Goreng, Pao mini. Dan kue yang agak asing ditelinga yaitu Lekker Holland. Mungkin bidadari di surga udah biasa makan Lekker Holland. Minumnya tentunya yang hangat-hangat(sehangat pelukannya bidadari) yaitu Wedang Uwuh sama Kopi Bali. Nasi gorengnya bikin lidah bergoyang dah, cobain dech. Lekker Hollandnya itu gurih dengan kulitnya yang kriuk sedangkan dalemnya kayak tango yang lembut meleleh gitu dah. Pao mininya itu antara digoreng atau dipanggang jadi kulit luarnya keemasan dengan dalamnya yang masih lembut

Nyeruput Wedang Uwuh itu paling pas sambil duduk didekat jendelanya Casa Tua Bedugul yang besar. Kalau sedang tidak mood membaca buku, bisa juga bermain sama Ciko, anjing kecilnya Casa Tua, dijamin kalian pengen bawa pulang si Ciko. Wekekekek….. Bawa bidadari aja ah pulang, lebih hangat #eh


Satu hal yang paling membuat betah di Casa Tua Bedugul adalah keramahan dari pemiliknya yaitu Ibu Kupit, unik ya namanya. Ada yang tau arti Kupit di daerah kalian masing-masing? Tolong tulis di kolom komentar ya teman.
Ibu Kupit dengan ramah akan menemani kita ngobrol dengan hangat, dari topik A sampai Z, serasa dirumah sendiri dah kita jadinya. Dari obrolan tersebut, Putu Eka Jalan Jalan pun mengetahui kalau Casa Tua Bedugul ini sebenarnya awalnya mau dijadikan sebagai tempat tinggal saja, tapi kemudian dialih fungsikan sebagai restoran.
Casa Tua mempunyai lantai dua, berupa balkon dan ruangan yang juga berisi dengan gitar dan buku. Untuk keatas kita menggunakan tangga yang terbuat dari kayu juga dengan banyak pot tanaman digantung didinding sepanjang tangga. Dari balkon kita bisa melihat sekeliling, bisa melihat ujung atas pohon-pohon dari kebun raya Bedugul. Di lantai balkon juga ada nama dari Casa Tua berwarna putih.



Kalau kalian mau kesini, tidak bisa hari kerja ya. Casa Tua Bedugul saat artikel ini dibuat hanya buka dari hari jumat sampai minggu dari jam 9 pagi sampai jam 8 malam. Jangan sampai salah hari ya, daripada gigit jari. Kalau kebetulan sudah gigit jari ya cukup gass ke tujuan wisata lain di daerah Munduk seperti Air Terjun Banyu Wana Amertha
Buka hari jumat sampai minggu dari jam 9 pagi sampai jam 8 malam
Tempatnya asri yaa, bakal betah deh kalau ke sini.
Itu teko merahnya beneran cakeep 🙂
Pasti betah kak, cobain dech kak.
Cuma teko merahnya aja yang cakep kak? 😁😁😁
Awesome, nanti aku mau k sini ma temen temen
Gaskan kak, jalan-jalan ke Casa Tua Bedugul bareng temen lebih seru pastinya
Ya ampuuuuun, baca ini aku tuh ga brenti senyum :D. Pertama liat design ruangannya yg full kayu, dan ornamen jadul. Mungkin Krn keluargaku pecinta furnitur kayu Yaa, jadi segala berbau kayu, aku tuh suka banget. Buatku walopun kayu itu identik untuk orang2 tua, tapi nyaman banget dan berasa hangat auranya.
Teus yg kedua, gemaaaaaas liat Ciko ❤️❤️❤️❤️. Beneer mas, pengen bawa pulang hahahaha. Aku kayaknya rela sih mesen banyak makanan, supaya bisa lama di sini hahahaha. Sampe tutup kalo bisa ,😂. Ini aku masukin dlm list ku, kalo naanti udh bisa ke Bali 🙂
Eits hati hati senyam senyum sendiri, nati disangka orang dengan gangguan jiwa. hehehhe
Wahhhh pengkoleksi furniture kayu, dibikinnin artikelnya donk kak koleksi furniture kayunya.
Tolong dipesan yang banyak ya, nanti kita-kita bantuin ngabisinnya yaaa…