Jempana View merupakan Dome Glamping yang satu-satunya berada di atas air segar Danau Batur Kintamani Bali. Berlokasi di Songan A, Kec. Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Perjalanan menuju glamping ini berkisar hampir 3 jam dari kota Denpasar.


Bagi yang lebih suka menonton video, bisa langsung menonton keseruannya di Youtube Channelnya Putu Eka Jalan Jalan ya.
Perjalanan kali ini terjadi akibat anak Jaksel yang lagi healing ke Bali. Ngakunya sich healing padahal lagi work from Bali. Berangkat pagi dari kota Denpasar menuju Kintamani. Jalannya terus menanjak tanpa jeda dikarenakan Kintamani merupakan daerah pegunungan
Mencapai Penelokan KIntamani, sekarang saatnya meluncur turun menuju arah Danau Batur. Jempana View sendiri berada di bagian utara Danau Batur. Jalannya sekarang sudah diaspal mulus. Nyaman lah melintas sambil melihat lava menghitam sepanjang jalan dan vegetasi hijau yang tumbuh diantara Taman Lava Hitam.

Untuk mencapai Jempana View kita harus berbelok ke arah jalan tanah dari jalan utama. Jalannya cuma cukup untuk satu mobil ya. Jalannya ndak rusak tapi ada kayak tanjakan gitu diawal yang bisa bikin mobil kalian selip kalau tidak langsung digas, apalagi kalau kalian pakai mobil penggerak roda depan.

Tidak usah bingung ketika sudah masuk jalan tanah, karena sepanjang jalan sudah disiapkan penanda arah ke Jempana View. Pada waktu itu, kami menemui sudut jalan yang barusan disemen, tapi sayang sudah dilewati mobil sehingga pembetonan jalannya rusak.

Sepanjang jalan tanah, kita akan melewati kebun bawang yang menghijau. Ketika sudah dipanen, bawang itu akan dipotong daunnya dan bawangnya akan ditaruh di tempat seperti pondok untuk diangin-anginkan sebelum dijual.


Tidak berapa lama, sampailah kami di Jempana View, tempat parkir mobil ada disebelah kiri, sedangkan untuk motor ada disebelah Gapura dengan papan nama diatasnya. Dari Gapura itu kita berjalan dilorong dan berbelok kekiri membuka pintu yang langsung memanjakan mata kita dengan keindahan Danau Batur yang mempesona.



Begitu masuk, disebelah kanan bisa dibilang lobby tempat staff glamping akan menyambut pengunjung sekaligus dapur dan tempat makan bersama. Sedangkan disebelah kiri merupakan Cabin berwarna putih. Cabin ini merupakan pilihan bagi pengunjung yang tidak ingin menginap di Dome yang berada di atas air danau batur. Cabin ini fasilitasnya ada AC, air panas serta kamar mandi dalam.


Jempana View sendiri mempunyai halaman hijau yang ditutupi rumput yang cukup luas. Bisa kita pakai duduk-duduk santai sambil menikmati pemandangan ke arah danau. Disamping Lobby a.k.a dapur, kita akan menemui pintu gerbang menuju ke kamar mandi bersama yang terbuat dari bambu untuk pengunjung yang menginap di Dome. Ada tiga kamar mandi yang dilengkap dengan shower dan air panas, serta satu washtafel yang berada didepan kamar mandi. Dindingnya menarik karena terbuat dari batuan lava hitam


Didepan pintu gerbang ke kamar mandi, kita akan menemui tempat duduk dari beton yang melingkari lingkaran beton yang biasanya digunakan sebagai tempat untuk kita membuat api unggun. Glamping tanpa api unggun serasa sayur tanpa garam kan…
Jempana View merupakan Dome Glamping yang berada dia atas air Danau Batur dengan pemandangan ketengah danau dilatar belakangi oleh punggung pegunungan. Dome-dome ini ditopang dengan pilar beton dan berlantai kayu. Kuat lah konstruksinya. Ada dua tipe Dome yang tersedia, yaitu Dome dan Dome VIP. Dome VIP Sendiri ada dua buah, berada di masing-masing ujung deretan Dome. Dome VIP berwarna putih dengan ukuran yang lebih besar dengan mempunyai akses berupa jembatan kayu. Sedangkan Dome berwarna orange dengan ukuran lebih kecil dengan akses berupa jembatan dari bambu.Jembatan bambunya tidak ada pegangan tangan ya, tapi cukup lebar untuk kita melangkah dengan aman. Didepan masing-masing dome orange, ada semacam partisi pembatas yang akan menghalangi pandangan ke arah dome dari arah pintu masuk dan lobby.



Nah Putu Eka Jalan Jalan kali ini menginap di Dome yang orange, pengennya Dome VIP, sayangnya sudah penuh. Untuk mengaksesnya kita berjalan diatas jembatan yang terbuat dari bambu, jembatannya akan bergerak naik turun karen jembatan bambunya agak fleksibel ketika kita injak saat melangkah. Dome orange merupakan tenda yang berbentuk kubah dengan rangka yang berbentuk segitiga yang terhubung satu sama lain sehingga membentuk kubah, dengan bagian yang menghadap ke arah danau itu berupa plastik transparan yang berfungsi sebagai jendela.Untuk lantainya terbuat dari papan kayu berwarna coklat

Fasilitas yang ada dalam Dome antara lain kasur yang cukup untuk berdua lengkap dengan selimut, meja kecil dengan ruang penyimpanan, colokan listrik, lampu berdiri yang ada diatas meja (perlu dicatat, lampunya cuma ada satu ya, tidak ada lampu lain didalam Dome), handuk, serta kipas angin. Yes kipas angin, semua Dome, baik Dome VIP maupun Dome cuma pake kipas angin.

Hujan rintik-rintik mulai menyapa kami ketika kami selesai meletakkan barang bawaan kami didalam dome. Urunglah kami yang rencana awalnya ingin duduk santai dihalaman Jempana View untuk menikmati pemandangan Danau Batur dengan ditingkahi punggung pegunungan dikejauhan sambil bertukar gosip tentang anak-anak jaksel. Akhirnya kami menghempaskan badan ke kasur sambil sedikit ngedumel kok malah hujan saat staycation di Jempana View
Menjelang malam hujan sedikit reda, jadi bisa melihat lampu-lampu Dome menyala dengan kegelapan yang mulai menyelimuti Danau Batur dengan siluet punggung pegunungan dikejauhan. Memandang permukaan danau yang beriak kecil dengan pantulan Dome yang bercahaya di air, sungguh pemandangan yang sangat berbeda dengan yang biasa kita lihat


Hujan kembali menyapa, padahal kami rencananya ingin menikmati api unggun sambil bercengkrama dengan alam Kintamani.Gagal total lah rencana api unggun malam ini. Jadilah kami lebih awal masuk ke Dome untuk beristirahat dan memejamkan mata ditemani suara hujan serta suara riak air Danau Batur. Semoga peruntungan kami di pagi hari lebih baik sehingga bisa melihat matahari terbit dari Jempana View.
Sekitar jam 5.30 kami terbangun dan keluar dome untuk melihat matahari terbit yang sudah kami tunggu-tunggu. Cuaca berawan dengan semburat merah di balik awan disertai dengan kabut berarak di punggung pegunungan yang membuat suasana pagi lebih syahdu. Suasana begitu syahdu kami nikmati ketika tiba-tiba ada serangan suara berisik pompa air dikejauhan dari para petani yang mempunyai lahan pertanian disekitaran Danau Batur agak mengganggu suasana syahdu pagi kami. Sambil menyeruput teh hangat, kami menunggu sang surya menyapa kami. Ah sayangnya akhirnya kami tidak melihat matahari terbit dikarenakan tertutup awan.




Kegiatan pagi selain melihat matahari terbit, kalian bisa naik kano yang disediakan oleh Jempana View disekitar Jempana View. Tapi kalian tidak bisa ke tengah danau ya naik kanonya, sudah dikasi pembatas daerah yang bisa kita gunakan untuk ber-kano ria. Kanonya cuma satu ya kak, jadi diharapkan kesadarannya untuk tidak terlalu lama agar bisa semua pengunjung bisa menikmati.


Selain itu banyak ikan yang lalu lalang di bawah Dome, jadi bagi penyuka memancing, bisa membawa alat pancing dan memancing sepuasnya. Siapa tau dapat ikan yang besar ya… Asal jangan mancing keributan aja ya… Kalau Putu Eka Jalan Jalan mancing cintanya bidadari konyol aja ahhhh……

Ahhhh tidak berasa sudah saatnya kembali ke dunia nyata, saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal dengan Jempana View, semoga kedepannya glamping ini tetap mempertahankan keunikannya.
FAQ
Ada 3 tipe kamar, yaitu Dome Glamping, VIP Dome Glamping dan Cabin
Waktu check-in adalah jam 14.00 sedangkan untuk check-out jam 12.00
Free wifi tersedia diseluruh area
Perjalanan dari Denpasar cukup jauh juga ya, tapi pas udah nyampe lokasi kerenn banget
View kalau pagi bisa sunrise-an apikk
Yang dome kubah aman kan ya mas Putu, aku ngebayangin pas ada buaya naik gitu 😀
Aman kok kak Ainun, disana tidak ada buaya kok. Yang ada buaya konyol aja. hahahha
menariiik ^o^.. tapi yg dome orange , bagian dalamnya ga berasa lembab kan ya mas? soalnya aku melihat kain terpalnya seperti agak kehitaman, ntah jamur mungkin atau kotoran lain..
ga biasa sih penginapannya.. apalagi di atas air danau batur.. kintamani itu salah satu favoritku krn sejuk.. terakhir ke bali main ke kintamani tp hanya duduk2 ngopi di kafe yg menghadap danau dan gunung.
Tidak lembab kak, tapi memang panas ketika matahari sedang terik.
Menurut info sekarang sudah diganti menjadi warna putih untuk domenya, seharusnya lebih bisa menahan panas
Sensasi menginap diatas air memang beda kak
Serasa dininabobokkan dengan suara air yang berkecipak