Kedai Kayu Penarungan dengan pemandangan sawah yang menghijau

Kedai Kayu Penarungan tempatnya santai, dibangun dari reclaimed wood atau kayu yang didaur ulang dengan view sawah menghijau serta makanan menggoda selera dengan harga santai di kantong kita

Kedai Kayu Penarungan dengan pemandangan sawah yang menghijau
Kedai Kayu Penarungan dengan pemandangan sawah yang menghijau
Putu Eka Jalan Jalan bersantai di Kedai Kayu Penarungan
Putu Eka Jalan Jalan bersantai di Kedai Kayu Penarungan
Bersantai menikmati semilir angin dan hijaunya persawahan di Kedai Kayu Penarungan
Bersantai menikmati semilir angin dan hijaunya persawahan di Kedai Kayu Penarungan

Tempat santai harga santai tentunya menggoda kita semua kannn…. Ndak jauh lho dari pusat kota Denpasar kalau mau ke Kedai Kayu, berlokasi di pinggiran Kabupaten Badung, tepatnya di Penarungan, Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Termasuk wisata Badung jadinya Searah lah kalau mau mengunjungi saudara Buaya Konyol di Sangeh Monkey Forest #ups sama nyemplung di Danau Tamblingan

Riding santai pakai motor ditemani bidadari konyol yang kata para fansnya cantik menikmati udara segar dengan minimnya lalu lintas sekarang merupakan pilihan tepat untuk menuju ke Kedai Kayu Penarungan. Berada ditepi jalan yang membelah persawahan Penarungan, membuat Kedai Kayu menawarkan pemandangan persawahan yang memanjakan mata.

Tidak sulit kok untuk menemukan Kedai Kayu, cari bangunan kayu agak tinggi berlantai dua ketika sudah melewati lampu merah jalan Penarungan dan jalan Arjuna.

Kedai Kayu dibagian depannya ketika menjelang malam
Kedai Kayu dibagian depannya ketika menjelang malam

Tersedia tempat parkir yang sudah dibeton namun hanya bisa menampung mobil 1-2 saja, sedangkan kalau motor cukup banyak bisa menampungnya. Nah diareal parkir, diletakkan sebuah sepeda ontel tua yang siap berphoto bersama para bidadari. Bidadari mau diboncengin pakai sepeda nggak sama Buaya? Ada dua bangunan disana, disebelah kanan ada bangunan yang difungsikan sebagai tempat menyiapkan makanan dan minuman dengan tempat duduk dibagian yang menghadap ke jalan. Sedangkan bangunan kayu yang lagi satu difungsikan sebagai tempat pengunjung untuk menyantap makanan dan minuman dan tentu saja untuk bersantai. Untuk ke bangunan ini kita perlu naik tangga karena berada di lantai dua. Laintai dibawahnya masih dibangun untuk versi lesehan dalam ruang. Pasti seru nich nantinya.

Bidadari mau nggak ya dibonceng pake sepeda tua?
Bidadari mau nggak ya dibonceng pake sepeda tua?
Berdiri menikmati segelas kopi
Berdiri menikmati segelas kopi

Banyak detail menarik dari kedai ini. Salah duanya adalah dek lantai dua dari Kedai Kayu Penarungan ini terbuat dari kayu bekas dari bak truk yang sudah tidak terpakai. Selain itu, pegangan tangga terbuat dari lampit atau yang lebih dikenal dengan pegangan bajak yang ditarik oleh sapi atau kerbau. Sehingga pegangan tangga itu keren banget karena tidak ada sambungan sama sekali.

Menaiki tangga menuju ke lantai dua
Menaiki tangga menuju ke lantai dua

Kedai Kayu sendiri berawal dari keinginan untuk berjualan kuliner, rencana awal menggunakan mobil VW yang dirubah menjadi restoran berjalan yang tidak perlu tempat luas dan mudah untuk dipindahkan. Perburuan lokasi pun dilakukan, dan ditemukanlah lokasi yang menarik di daerah Canggu, tapi urung dipakai karena sewa tempatnya tidak terjangkau. Perburuan lokasi kembali dilancarkan, kali ini menemukan tempat di tepi jalan Penarungan dengan dikelilingi pemandangan persawahan.

Rencana menggunakan kendaraan VW akhirnya dibatalkan dan diputuskan menggunakan bangunan kayu yang permanen. Pada awal-awal pembangunan, banyak orang yang penasaran akan dibangun bangunan yang seperti apa, apalagi pihak dari Kedai Kayu sengaja menutup lokasi pembangunan agar menambah penasaran orang-orang. Orang-orang berfikiran awalnya akan dibangun bangunan seperti ruko-ruko kebanyakan. Begitu selesai dan dibuka untuk publik, orang-orang suka dengan bangunan yang terbuat dari kayu.

Menambah keasrian, ditanamlah tanaman merambat ( seperti senyummu yang merambat ke hatiku ) sejenis Markisa yang mempunyai buah berbentuk oval berwarna hijau dengan rasa yang asam, biasanya digunakan utuk campuran minuman segar. Tanah untuk menanamnya pun didatangkan langsung dari tempat tanaman itu tumbuh.

Buah Markisa yang mulai menguning
Buah Markisa yang mulai menguning
Markisa tampak tumbuh rimbun menghijau
Markisa tampak tumbuh rimbun menghijau

Tanpa menunggu lama, yuk kita naik ke lantai dua dari Kedai Kayu Penarungan untuk menyantap berbagai jenis makanan dan minuman yang mereka tawarkan. Tetap terkesan lapang karena menggunakan meja panjang yang ditempelkan ke dinding dan tempat duduk memanjang mengikuti meja. Memanjang seperti cerita cinta kita. Wekekekeke….

Memandang kearah hijaunya persawahan dari lantai dua
Memandang kearah hijaunya persawahan dari lantai dua
Duduk santai menunggu makanan sambil memandang sawah yang menghijau
Duduk santai menunggu makanan sambil memandang sawah yang menghijau

Dari lantai dua ini, kita bisa bebas memandang persawahan yang menghijau, bikin mata jadi sejuk. Apalagi ditambah sambil memandang wajahnya bidadari konyol. Disiapkan juga tirai bambu disebelah barat yang akan diturunkan ketika mentari mulai tergelincir ke ufuk barat. Biar nggak panas gitu. Masa mau makan sambil panas-panasan. Nanti ketika sinar mentari sudah mulai bersahabat, tirai bambunya pun akan kembali digulung dan kita bisa menikmati tarian senja matahari terbenam di persawahan. Seperti wajahnya bidadari yang selalu menari-nari di mata para buaya, buahahaha. Sedangkan dibagian selatan ada lesehan bagi penyuka lesehan dengan disebelahnya ada tv dan radio antik

Putu Eka Jalan Jalan menyantap tipat cantok
Putu Eka Jalan Jalan menyantap tipat cantok
Tumpukan televisi dan radio tua
Tumpukan televisi dan radio tua

Eits ndak mungkin ngelamun doank kan duduk di Kedai Kayu Penarungan. Pastinya sambil cemal-cemil makanan disuapin sama bidadari konyol. Serasa disurga dah disuapin sama bidadari.

Woiiii cepetan pesen, malah mengkhayal doank…. Banyak macam makanan yang bisa dipesan disini, dari Rujak buah, lalu Bulung ( rumput laut yang masih segar ), Tipat Cantok, Sate babi, Iga Bakar, Ayam Bakar dan yang paling paporit adalah Babi Goreng Sambal Matah. Duh Babi Goreng Sambal Matah nya juara banget, kriuk daging babi nya ketika digigit dan lumer ketika menyentuh lidah, dipadu dengan krenyes-krenyes bawang diselimuti rasa pedas dari cabai serta rasa kacang yang melengkapi pesta rasa. Bikin nagih….

Sate Babi yang menggugah selera Kedai Kayu Penarungan
Sate Babi yang menggugah selera Kedai Kayu Penarungan
Ayam Bakar yang siap disantap
Ayam Bakar yang siap disantap
Babi Goreng Sambal Matah Kedai Kayu Penarungan membuat lidah bergoyang
Babi Goreng Sambal Matah Kedai Kayu Penarungan membuat lidah bergoyang

Kalau kepedesan dari cabai yang ikut pesta rasa, ademkan sama es kelapa ataupun es daluman yang menyegarkan. Bisa juga manisnya es campur menawarkan rasa yang pedas. Manisnya Bidadari juga bisa menetralkan kepedasan dan kepahitan hidup kok. Wekekekekke.

Es campur penawar pedas
Es campur penawar pedas

Selain itu ada juga menu kekinian yang biasanya disukai para remaja seperti sosis bakar, kentang goreng, jamur kriuk, potato ball, burger. Juga tidak ketinggalan pancake.

Para Buaya tidak usah khawatir kalau ngajak para bidadari kesini, ndak bakal bikin kantong jebol. Range harga dari 5 ribu sampai 45 ribu sahaja.

Selain tempat makan di lantai dua, ada spot yang sayang dilewatkan, spot lesehan yang langsung berbatasan dengan sawah. Nikmat banget dah ngopi sambil cuci mata melihat sawah, apalagi ditengah sawah ada Bidadari yang sedang turun dari kahyangan

Duduk santai sambil bersandar ke pohon Kamboja
Duduk santai sambil bersandar ke pohon Kamboja

Sunset pun terlihat lebih menggoda ketika kita lihat dari lantai dua Kedai Kayu Penarungan. Nggak perlu jauh-jauh untuk melihat sunset dengan hijaunya sawah. Nyunset dapet, perut kenyang juga iya.

Nikmati sunset dengan ditemani kopi hangat di Kedai Kayu Penarungan
Nikmati sunset dengan ditemani kopi hangat di Kedai Kayu Penarungan
Semburat jingga menemani melahap ayam bakar
Semburat jingga menemani melahap ayam bakar

Nongkrong di Kedai Kayu Penarungan sampai malam pun asyik aja. Tapi Putu Eka Jalan Jalan rekomennya bawa sweater atau jaket ya, karena angin sawah yang berhembus ketika malam lumayan mengigit dinginnya, kecuali gigitannya bidadari baru ahhhhh bikin nagih. Wekekekek…

Salah satu hal yang dicari ketika cuaca lagi dingin adalah toilet, pasti pengen buang air kecil kannn…. Toiletnya Kedai Kayu Penarungan berada dibawah, dipojok dekat sepeda ontel, disana ada petunjuknya. Putu Eka Jalan-Jalan coba niruin tanda toiletnya, udah mirip belum?

Meniru pose kebelet di papan penunjuk toilet
Meniru pose kebelet di papan penunjuk toilet

Toiletnya bersih dan dilengkapi dengan cermin yang lebar. Cocok bagi para bidadari yang doyan photo-photo di toilet. Photo sendiri oke, mau berbanyak juga oke. Mau photo sama Buaya nggak?

Bernarsis ria di cermin toilet
Bernarsis ria di cermin toilet

Pada hari-hari tertentu, akan ada live music yang akan menemani para Buaya yang sedang merayu Bidadari di Kedai Kayu Penarungan. Bikin Buaya bisa dapat nilai lebih dari mata para Bidadari.

Live music di Kedai Kayu Penarungan
Live music di Kedai Kayu Penarungan
Makanan paling direkomendasi untuk dicoba di Kedai Kayu?

Babi Goreng Sambal Matah

Waktu terbaik untuk berkunjung ke Kedai Kayu Penarungan?

Sore hari menjelang matahari terbenam

20 Comments

  1. Bki Ekaaa …, kejeh banget sih pose niru kebeletnya, hahaha .. 😆, bisa sama persis gituu!.

    Aku langsung kesengsem lihat view kedai kayu yang dikitari persawahan .., kelihatan instagenic.
    Di pos ini wajah bli Eka juga kelihatan fotogenik 😊

    1. Bukan niru lagi itu kak Himawan, itu beneran kebelt. wekekekek….
      Lebih photogenic kedainya dikelilingin sawah lah kak, daripada wajahku. wekekekek

      1. Seriusan kebelet saat itu 😱 ?, hahaha .. , untung ngga ngompol, bliiii 😂.

        22nya fotogenik dong, ya pemandangan sawahnya juga ya wajah bli 😊.

        Kayak-kayaknya abis dikirimi pujian begini, bli Putu Eka langsung loncat di depan cermin…, eh* tapi hati-hati ya sudah kenceng ngikat kainnya kaaan ?, hihihi .. takutnya melorot tanpa sadar 🧐

        1. Seriusan kak pengen kebelakang, maklum suasananya agak dingin jadi pengen kebelakang mulu.
          Tenangggg…kalau ikatan kainnya nggak kenceng kan yang lihat lumayan dapat bonus. wekekekek

    1. Sudah saatnya kita mengadopsi gaya hidup menggunakan barang-barang yang tidak terpakai lagi kak. Segar kak kalau bidadarinya habis mandi, kalau belum mah kecut. wekekekek

  2. Aaah so nice the kedai 😍 nya dengan konsep nya yg vintage suka indoor dan outdoor nya adem dengan passie fruit nya dimana nih mau mampir ngopi darat kl vacancy nanti☺️

    1. Sukaaaaa ya kak Elly sama konsep kedainya. Lokasinya di Penarungan Badung Utara Bali kak. Ayo kak ditunggu kopi daratnya saat vacancy nanti ke bali yaaaa

  3. Bener-bener tempat santai yang nyantai, view-nya juga bagus sayangnya Jakarta Bali lumayan jauh kalau dekat sepertinya saya akan rajin datang ke tempat ini.

    1. Mungkin sudah saatnya WFB (work from Bali) kak, seperti yang dicanangkan pemerintah biar bisa rajin datang ke Kedai Kayu, hehehehe

    1. Untuk akses jalan sich mulus kak, selain itu nggak terlalu jauh dari kota juga sehingga orang ndak males buat kesini

  4. Wah… asyik banget suasana kedainya. Menyatu dengan alam. Saya pernah tinggal di Denpasar, Bali, tapi baru tahu tentang kedai ini dari posting Anda.

    1. Kedai ini sich termasuk baru kak, jadi mungkin baru buka pas kak Tikno sudah tidak tinggal di Denpasar lagi

  5. Foto-fotonya sungguh menggugah sekali mas. Beneran bagus dan jadi pingin mampir ke sana, sayangnya masih kondisi seperti ini.

    1. Terima kasih untum apresiasinya kak. Semoga kondisi sekarang cepat berlalu jadi kita bisa mampir ke Kedai Kayu Penarungan lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *