Kopi Lais menjadi tempat Putu Eka Jalan Jalan menikmati kopi sore ini

Kopi Lais Denbantas Tabanan Bali harganya ramah di kantong tapi kualitasnya jangan dianggap enteng. Kedai kopi di Tabanan yang kopinya segar baru digiling dari biji dan diseduh dengan tangan terampil sang Barista yang mungil tapi manis (semoga bidadari ndak baca ini, kalau baca alamat ngamuk nanti ). Ditambah dengan dek bambu yang menjorok ke sawah yang memberikan pemandangan hijau yang memanjakan mata dengan gemericik air yang mengalir dibawah dek bambu.

Kopi Lais menjadi tempat Putu Eka Jalan Jalan menikmati kopi sore ini
Kopi Lais menjadi tempat Putu Eka Jalan Jalan menikmati kopi sore ini
Suasana Kopi Lais menjelang petang
Suasana Kopi Lais menjelang petang
Putu Eka berdiri didekat meja kasir
Putu Eka berdiri didekat meja kasir

Siang hari yang terasa sore hari karena dipeluk mendung tebal di Jatiluwih. Memutuskan meluncur manis turun dari Jatiluwih setelah berendam di Air Terjun Yeh Hoo menuju Canggu ditemani gerimis. Lama-kelamaan kok ya gerimisnya bergerombol menjadi hujan deras. Brrrr….. dingin… Jadi pengen ngopi sambil dipeluk Bidadari Konyol. Terngiang ucapan seorang teman untuk mampir ke Kopi Lais Denbantas kalau sedang meluncur lewat Tabanan. Ah bener juga, kan searah juga kalau dari Jatiluwih menuju Canggu, tinggal kita berbelok lewat jalanan Tunjuk.

Kopi Lais terletak tidak jauh dari pusat kota Tabanan (sebenarnya agak pinggir sich) tepatnya di Desa Denbantas, jalur jalan yang bisa menembus ke Marga dan juga Jatiluwih.

Nama Kopi Lais sendiri terdiri dari dua kata, kopi dan lais. Kopi ya artinya kopi, sedangkan lais kalau diartikan dari bahasa Bali menuju ke bahasa Indonesia menjadi laris. Kalau digabung menjadi arti kopi laris. Mungkin itu salah satu harapan pemilik agar kedai kopinya selalu laris.

Kopi Lais sendiri dibuka di akhir 2018, diawali dari pemilik yang bernama pak Agung dimana beliau sendiri sudah malang melintang di dunia pariwisata berkeinginan untuk membuka usaha dengan harga yang ramah di kantong warga Tabanan tapi dengan kualitas yang tidak bisa dianggap enteng. Tempat Kopi Lais inipun sebenarnya awalnya berupa gundukan sampah dan semak belukar serta kandang binatang peliharaan. Dan kemudian disulap, sim salabim jadi apa, mohon dibantu yaa… prok..prok prokkk… jadilah Kopi Lais

Papan nama dari Kopi Lais yang menyala ketika malam
Papan nama dari Kopi Lais yang menyala ketika malam

Tidak sulit kok menemukan Kopi Lais Denbantas, persis berada didepan pintu masuk Jro Kukuh. Kopi Lais Denbantas terbentuk dari deretan 3 ruko yang berada di tepi jalan Denbantas yang cukup keriting sich. Dua ruko paling kiri dan kanan terbuka kearah jalan, sedangkan ruko yang bagian tengah terbuka kearah jalan dan kearah persawahan.

Putu Eka Jalan Jalan menyeruput kopi di tempat duduk tepi jalan
Putu Eka Jalan Jalan menyeruput kopi di tempat duduk tepi jalan

Nah kalau mau mampir ke suatu tempat kadang kita berfikir soal tempat parkir ya. Kopi Lais Denbantas ini tempat parkirnya lebih pas untuk sepeda motor saja, sedangkan untuk mobil kita harus parkir agak jauh biar tidak mengganggu lalu lintas.

Parkir kendaraan sudah beres, langsung kita menapakkan kaki ke Kopi Lais Denbantas, disambut dengan ramah oleh Yuli dengan ramahnya. Yuli adalah waitress dari Kopi Lais ya.

Berhubung ini pertama kali Putu Eka Jalan Jalan ke Kopi Lais Denbantas, kita celingak-celinguk dulu lihat posisi duduk, karena posisi menentukan posisi suksesnya Buaya untuk berhasilnya ngegombalin para Bidadari, syukur-syukur ada cabe-cabean lewat yang kena gombalnya Buaya konyol.

Nah ruko bagian selatan itu tempat nyiapin semua kopi, teh dan makanan yang siap dihidangkan, dengan meja kasir serta tempat duduk dengan meja mundar di emperannya. Sedangkan ruko bagian utara lebih digunakan untuk menjual pisang goreng dan tempat menggoreng pisangnya. Ruko bagian tengah dikhususkan untuk tempat duduk konsumen. Ada meja panjang yang menghadap ke jalan, lalu ada 3 meja serta dek dari bambu yang digunakan untuk lesehan. Lesehan sambil nyender manja sama Bidadari kayaknya nikmat-nikmat gimana gituuu…..wekekee…

Salah satu pojok yang berisi dengan kopi-kopi pilihan
Salah satu pojok yang berisi dengan kopi-kopi pilihan
Salah satu waitress sedang menggoreng pisang
Salah satu waitress sedang menggoreng pisang
Putu Eka Jalan Jalan tertawa ketika duduk di meja panjang
Putu Eka Jalan Jalan tertawa ketika duduk di meja panjang
Putu Eka Jalan Jalan sedang duduk di Dek Bambu Kopi Lais Denbantas
Putu Eka Jalan Jalan sedang duduk di Dek Bambu Kopi Lais Denbantas

Eh ayo pesen, ini malah sibuk cuit-cuitin cabe-cabean yang pada lewat. Wekekeke…. Di Kopi Lais Denbantas, pastinya pesan kopi donk, masak pesen air panas doank. Wekekeke… Kopi Lais menyediakan Americano, Long Black, Espresso, Cappucino, Mochaccino, Late, dan juga Kopis Susu. Jadi Bidadari pesennya Long Black, karena Bidadari sukanya yang long…. Eh apanya Buaya yang long ya? Kalau Buaya pesan Charamel Latte ah, biar nyicip yang lain selain kopi. Ditambah Honey Lemon Tea, biar Buaya tambah manis kena Honey. Eits masa cuma minum doank, pesen makanan yuk. Mau pesan sausage eh lagi kosong. Akhirnya pesen pizza dan pisang goreng. Ngopi sambil makan pisang goreng baru juara namanya.

Kopinya baru digiling dari biji ya, Putu Eka Jalan Jalan sempat mencium aroma biji kopinya dari toples penyimpanannya, aromanya segar dan pekat, ciri kopi yang segar. Bahan-bahan lainnya juga dari bahan berkualitas, seperti sirup dan susu yang dari merk yang terkenal dengan kualitasnya. Ketika menyeruput Charamel Latte pun tidak membuat rasa aneh ditenggorokan. Jadi aman untuk kesehatannya ya teman-teman.

Memilih salah satu kopi yang ada di di meja
Memilih salah satu kopi yang ada di di meja
Mencium wanginya kopi yang berada di dalam toples
Mencium wanginya kopi yang berada di dalam toples
Charamel Latte dingin yang siap dinimati
Charamel Latte dingin yang siap dinimati

Tidak menunggu terlalu lama, pesanannya datang. Wangi Long Black dan aroma pizza yang berlomba-lomba menggelitik hidung dan membuat cacing di perut berteriak lapar. Duduk di dek bambu sambil menyeruput kopi, memandang kehijauan dan kalau beruntung ditemani sunset yang mengintip di antara pohon kelapa dikejauhan sudah pasti merupakan suasana minum kopi yang paling menyenangkan. Ditambah dengan suara air mengalir di selokan dibawah dek bambu bikin suasana lebih mantap.

Ngomongin pizzanya Kopi Lais sekarang ya, pizzanya itu tipis seperti kesukaannya Putu Eka Jalan Jalan, bukan pizza tebal kayak roti. Crunchy untuk digigit. Toppingnya pun banyak dan yang terpenting ndak pelit keju. Begitu ditarik terlihat kejunya meregang. Bikin nggak sabar memakannya. Bagi buaya sich ngabisin seloyang pizza sich urusan mudah. Hahahhaha. Btw buat bidadari, alas pizzanya kayaknya cukup keras buat ngegaplok buaya kalau tebar pesona sama ciwi-ciwi disana. Wekekeekek

Pizza yang menggoda untuk disantap
Pizza yang menggoda untuk disantap

Eits pasti nggak sabar pengen tau gimana rasa pisang gorengnya ya, sabar dulu donk, perutnya Putu Eka Jalan Jalan masih penuh sama pizza. Rasa pisang gorengnya eunnaaakkkk…. Rasanya berbeda dari pisang goreng kebanyakan. Jujur enaknya sukar untuk dibayangkan, kalian coba langsung aja ya yaaaa….

Honey lemon tea nya juga berbeda dari honey lemon tea yang pernah Putu Eka Jalan Jalan cicip. Awalnya berfikir madunya atau lemonnya yang membuat rasanya berbeda, lebih nikmat gitu. Berdasarkan infonya dari pak Agung selaku pemilik, mereka menggunakan teh yang berbeda, sayangnya ndak mau disebutkan teh merk apa yang mereka pakai. Wajar yaaaaa…..masak rahasia dapur mau dibagi ya… hahahahha

Makin malam makin mantap dengan datangnya para fans yang datang mengerubuti. Fansnya lampu alias Laron. Malam ini kan malam di musim hujan, jadilah kita duduk sambil memandangi Laron yang menari mengelilingi lampu. Berharap ada bidadari yang menari sich, secara udara, suasana serta lampunya mendukung banget nich…. Tarik sis…semongkoooo…..

Laron menyerbu lampu-lampu
Laron menyerbu lampu-lampu
Putu Eka Jalan Jalan dibawah lampu melihat Laron beterbangan
Putu Eka Jalan Jalan dibawah lampu melihat Laron beterbangan
Tangannya Putu Eka Jalan Jalan dihinggapi Laron
Tangannya Putu Eka Jalan Jalan dihinggapi Laron
Apakah kopinya Kopi Lais segar?

Kopinya segar baru digiling ketika ada pesanan

26 Comments

  1. nongki sore disini asik juga sambil liat yang ijo ijo alias sawah hehe
    pluss ada pizza nya juga, jarang juga kedai kecil yang jualin menu pizza

  2. Wwwwkk ..
    Bikin reflek nih baca cuit-cuitan cabe-cabean lwwaaat 😂.
    Bisaaan deh, bli !.

    Seru asik ya ngopi di tepian sawah begitu.
    Tempatnya apik pulaak .. pas banget buat didatengi bli Putu Eka yang hobi fefotoan, hihihi 😁

      1. Ohh, tida ..aaaak , hahaha 😆!.
        Pengalaman sama terong-terongan saja akh .., gede panjang bikin kenyang [whaddZ 😱] apalagi disantap pakai nasi lalu setelahnya ngopi di tepian sawah .., yuuuum .. bangeet kuy 🤩

  3. Wah, kayaknya enak nih kopi dan pizzanya. Wah, kapan ke Bali ya. Nggak mungkin selama masih pandemi. Repot bener kalau harus jalan-jalan ke luar kota, banyak banget persiapannya.

    1. Bisa lah diadu sama kopi kopi terkenalnya Sumatra lah kak. hehehhe
      Menjaga kewarasan di tengah masa pandemi dengan tertawa kak.
      Sehat selalu juga buat kak Aul

    1. Salam kenal juga bli Surya.
      Webnya bli Surya mantap, minimalis dan loadingnya cepat
      Tujuan tiang ngeblog sayangnya bukan adsense bli, saling bantu dengan pelaku pariwisata Bali agar lebih dikenal, juga agar wisatawan tidak hanya tahu tujuan wisata yang itu-itu saja

  4. wah wah wah, kebetulan bgt pas mampir kesini lg disuguhin kopi… hmmmm… harumnya udh langsung kecium nyampe sini.
    ^_^
    musti pesen dua nih, biar gak penasaran.
    salam kenal dan sukses selalu buat bli Putu Eka.
    Suatu saat kalo saya ke Bali pengen ngopi brg sama bli Putu Eka di Kopi Lais.

    1. Salam kenal juga kak
      Monggo lho kita ngopi bareng pas sampeyan lagi ke Bali di Kopi Lais
      Kami tunggu lhooo….

  5. jIka dimasa lampau kopi adalah minuman mayoritas para orang tua, kini kopi menjadi gaya hidup para anak muda ternyata kopi sudah naik kelas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *