Mata Air Kakong atau dikenal juga dengan Mata Air Medjet Kakong merupakan mutiara destinasi jalan-jalan yang dimiliki pulau Lombok. Tidak hanya bisa menandingi keeksotisan wisata pantai, juga merupakan surga bagi para pejalan yang suka berbasah ria. Berada di Dusun Kakong Desa Bentek Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat. Nama lokasinya mirip sungai suci yang berada di India. Apakah ada korelasinya? Entahlah…. Memakan waktu sekitar 2 – 3 jam dari pelabuhan lembar (dermaga penyeberangan dari Bali). Tenang saja, jalanan beraspal mulus menyambut kita selama perjalanan. Namun beberapa kilometer sebelum Mata Air Kakong kita akan melewati jalan tanah yang berbatu dan berlumpur di musim penghujan. Tidak semulus wajah cantikmu sich #ehbaper . Berbeda jika dibandingkan dengan jalan menuju Padang Bunga Kasna yang beraspal dan beberapa kilometer sebelum mencapainya sudah disemen
Nah tantangan mulai muncul ketika kita sudah sampai di tanda penunjuk menuju Mata Air Kakong. Jalanan tanah mulai menyapa dengan tanaman pisang disebelah kanan kirinya. Diawal jalanan masih agak mulus walaupun jalanan tanah, sekitar 1 km kemudian, jalanan mulai menanjak dan tidak mulus lagi. Disarankan untuk membawa motor atau mobil, itupun mobil yang punya kemampuan 4 roda alias bisa ngegaruk tanah di keempat rodanya. Jangan garuk cintaku ya….cintaku serapuh kaca… hahahahha…
Berdansa dengan jalan tanah yang bergelombang, mata kita cukup dimanjakan dengan hamparan sawah yang mulai menguning, juga terdapat petani yang sedang menjemur hasil panen padinya. Pemandangan yang sulit kita dapatkan di hutan beton yang biasa kita tinggali untuk bergelut mencari sebiji berlian. Udara segar juga menyeruak dengan lembutnya menggantikan udara kotor perkotaan yang berada dalam paru-paru makhluk paling sexy ini… #uhuueeekkkkk #pingsan
Lumayan lama juga mengarungi jalanan bergelombang, untung tidak mabuk darat, lupa bawa kresek buat muntah sich…. #tertegun #mlongo . Yang pertama menyambut kami selain karpet debu, adalah palang penghalang jalan dengan tempelan biaya tiket masuk sebesar IDR 5000/ orang. Seharga nasi Djinggo di kawasan Kuta, Bali. Lokasi parkirnya sich tidak terlalu luas, dan masih dari tanah.
Sebelum pintu gerbang masuk ke kawasan Mata Air Kakong, kita disambut dengan orang-orangan sawah (di Bali dikenal dengan nama lelakut) serta kata Kakong yang dibuat gede mirip dengan kata HOLLYWOOD di amrik sana. Dibelakangnya ada semacam panggung dengan kata LOVE berwarna merah siap digunakan buat para buaya darat untuk membuai para bidadari yang tersesat mencari selendangnya di Mata Air Kakong… hahahahaha……
Pada pusat perbelanjaan kita mengenal suatu istilah “one stop shopping” yaitu dalam satu pusat perbelanjaan itu, banyak layanan yang ditawarkan sehingga pelanggan bisa memperoleh semua yang mereka butuhkan dalam satu lokasi saja. Mirip dengan “one stop shopping” , di Mata Air Kakong bisa kita sebut juga “one stop jalan-jalan” dikarenakan kita bisa menemui berbagai tempat menarik untuk jalan-jalan, jadi kita tidak usah berpindah untuk berjalan-jalan.
Coba kita lihat satu satu tempat yang menarik didalam kawasan Mata Air Kakong. Yang pertama tentunya sekumpulan orang-orangan sawah, coba kalian berphoto sama orang-orangan sawah itu, sudah mirip belum? Mirip jeleknya maksudnya…hahahahha.
Nah yang selanjutnya adalah panggung dengan kata LOVE dibelakangnya…. DItembak disini sama gebetan sich bakalan gimana gitu rasanya….dag dig dug dueerrrrr semriwing….hahahahha…. Hayooooooo yang punya gebetan, mau menyatakan cintanya disini nggak? Kalau ada nanti tag ke @putuekajalanjalan yaaaa….
Berikutnya yaitu rumah pohon. Rumah pohonnya bukan sembarang rumah pohon, tapi rumah pohon yang cukup tinggi. Tidak disarankan bagi para tukang jalan-jalan yang phobia ketinggian. Tingginya lebih dari tinggi 5 meter lhooo…. Jangan sampe aja gemeteran ndak berani turun, berasa kucing yang nggak berani turun…perlu bantuan pemadam kebakaran buat turunnya…hahahahha….. Putu Eka Jalan Jalan sich ndak naik ke rumah pohon karena tukang jalan-jalan yang ikut pada berebut naik dan maksimal orang yang bisa naik adalah 5 orang saja. Berhubung para tukang jalan-jalan merupakan gerombolan siberat alias agak ginuk-ginuk jadinya mengalah aja untuk tidak ikut naik…. Pssstttt padahal kaki gemeteran juga kalau ikut naik #hahahah Diseputaran rumah pohon banyak berisi kata-kata mutiara yang menyindir para jomblowan dan jomblowati. Kalian bersabar ya… jodoh kalian sedang jalan-jalan bersama yang lain.
Putu Eka Jalan Jalan berasa capek juga ya setelah berkendara menuju ke Mata Air Kakong, enaknya memang ngopi sambil duduk menikmati gemericik air yang mengalir dibawah kedai kopi. Duduk manis mengendorkan urat-urat yang tegang sebelum bergembira menikmati spot-spot di Mata Air Medjet Kakong. Sruput kopi panas wueeennaaakkkkk puuuooollll…… Disekeliling Mata Air Medjet Kakong juga sudah disiapkan bangku-bangku untuk sekedar duduk ataupun untuk bercengkrama dengan yang tersayang. Tanaman dalam pot juga ditaruh diatas meja-meja sebagai pemanis lengkap dengan nama tumbuhannya. Tidak ketinggalan pohon-pohon juga dikasi nama, terutama pohon lateng yang kalau disentuh bisa mengakibatkan gatal-gatal. Selain nama pohon, ditulis juga celetukan lucu yang memancing untuk tersenyum simpul.
Secangkir kopi dengan sukses mendarat di perut dan memompa kafein kedalam pembuluh darah yang mebuat semangat kembali muncul untuk bernarsis ria yang agak malu-maluin. Yang menarik perhatian Putu Eka Jalan Jalan adalah spot meja terapung. Berlokasi didepan kedai kopi. Meja tersebut dengan jembatan menuju ke meja yang terlihat mengapung diatas air yang menghijau. Lengkap dengan tempat duduknya. Untuk sampai ke meja terapung harus melalui sebuah jembatan kecil yang terbuat dari beberapa batang bambu. Agak bergoyang jembatannya ketika Putu Eka Jalan Jalan melangkah diatasnya. Jembatannya pun turun sampai sebatas permukaan air yang mempuat alas kaki sampe basah. Jadi kepikiran apakah beratku sudah naik sampe membuat jembatannya melengkung gitu. Sampai rumah mau diet lagi ahhh… #ujungnyasekedarwacanasaja. Bermesaraan berdua ditengah air diatas meja terapung sungguh berasa romantis. Romantisme memuncak, membuncah dan meluap….. sampe basah, tinggal nyebur aja jadinya…hahahhaha. Suasana yang hening hanya terdengar aliran air yang mengalir malah membuat ngantuk. Coba ah gegoleran sebentar diatas bangku, tapi nggak jadi ah, takut pas bermimpi malah kecebur. Kan jadi mimpi basah donk jadinya…. hahahahha
Di hilir dari meja terapung terdapat batang kayu yang melintang di tengah aliran air. Batang tersebut cukup kuat untuk menahan bobot Putu Eka Jalan jalan. Hayoooo ada yang bisa berbaring diatas batang kayu seperti Putu Eka Jalan Jalan? Sulit lhooooo….. Tapi kelihatan keren kan.
Anak-anak lokal disana juga nampak bermain dianatara aliran air Mata Air Kakong.Lumayan untuk meramaikan karena pengunjung cuma Putu Eka Jalan Jalan saja. Masih lumayan sepi dibandingkan dengan tingkat keeksotisannya.
Melangkah lebih dalam setelah meja terapung, ada tumpukan batu berbentuk lingkaran di tengah aliran airnya. Bermeditasi ditengahnya ataupun melakukan yoga ditengahnya itu kelihatan keren lhooo…..
Dari batu yang berbentuk lingkaran itu, mata Putu Eka Jalan Jalan tertumbuk pada aliran air yang mengalir dari hulu melewati beberapa undakan yang serasa tangga air dari surga….benar-benar tjakep, memanjakan mata. Suara aliran airnya juga menenangkan jiwa.
Dari dasar aliran air, kita sekarang menuju ke ketinggian gardu pandang diatas pohon dengan bahan kayu dan akar tanaman. Dari dasar kelihatan tinggi banget, padahal ketika didekati sebenarnya tidak terlalu tinggi sich. Tingginya kisaran 2 meter lah, tapi tetap saja untuk naik kesana kita perlu untuk menaiki tangga. Berasa agak bergoyang ketika Putu Eka Jalan Jalan menapakkan kaki melewati tangga menuju keatas. Dari atas kita bisa melihat ke segala arah, terlihat air terjun, aliran air….. Cocok juga untuk melamunkan sang pujaan hati yang nun jauh disana. Di gardu pandang terlihat tumbuhan pakis yang menghijau dengan tetesan air diujung daun. Pagarnya pun menarik karena terbuat dari akar pepohonan yang dijalin rapi. Oh iya, jangan berbanyak naik ke gardu pandang ya, dibatasi cuma 3 orang saja paling banyak. Faktor keamanan tetap menjadi prioritas utama ketika kita jalan-jalan ya teman.
Psssttttt…. Jangan kelamaan ngelamun, apalagi ngelamunin yang agak “jorok” , suasana yang mulai dingin dikarenakan sehabis hujan gerimis enaknya kita ngopi lagi. Nah dibawah gardu pandang, ada air terjun mini dengan tempat duduk dan meja yang berada di dalam aliran airnya. Jadi sambil merasakan sentuhan hangat ditenggorokan dari mengalirnya kopi, rasakan juga cipratan sejuk air dari air diantara jari jemari kita. Mirip-mirip lah sama sebuah restoran di Thailand yang meja dan kursinya terendam disebuah kolam air , sepertinya di Bandung juga ada, adakah teman-teman ada yang tahu restoran itu? Mention kita di @putuekajalanjalan ya…. Di Tiu Sejeleng kita tidak diperkenankan untuk mandi, hanya diperbolehkan untuk bernarsis ria saja.
Secangkir kopi cukup lah ya buat kita duduk manis menikmati belaian air dijari kaki, yuk ah kita beranjak ke bagian hulu dari Mata Air Kakong. Sekedar mengingatkan, ketika ingin ganti baju karena basah kena air, gantilah pada tempat yang sudah disediakan pengelola disebelah kanan ketika menuju ke bagian hulu. Juga disiapkan tempat sampah yang memadai.
Rerimbunan pepohonan masih menemani langkah kaki menuju hulu yang menyumbang kelimpahan oksigen kedalam paru-paru Putu Eka Jalan Jalan. Dibagian hulu kita akan menemui Panggung kayu dengan tempat duduk disebelah air terjun serta bak penampungan air yang dipergunakan untuk air minum. Panggung kayu ini cukup luas sehingga bisa menampung banyak orang. Berada ditengah aliran air dari air terjun yang berada didekatnya. Berlama-lama bercengkrama bersama teman-teman satu geng atau keluarga besar disini bisa membuat kekerabatan menjadi lebih erat ditunjang energi positif dari alam yang berada disekeliling kita.
Bak penampungan air minum warga dilengkap dengan semacam pancuran serta saluran untuk membuang kelebihan air. Anak-anak kecil warga sekitar suka berasakan kesegaran air yang mengalir dari pancuran itu, terlihat dari senyum lebar mereka dibawah guyuran pancuran yang rasanya menyegarkan. Putu Eka Jalan Jalan lebih memilih untuk menempa tubuh seperti para biksu di Shaolin yang bertapa dibawah gempuran air yang mengalir. Putu Eka Jalan Jalan mencoba berlatih ala Shaolin dibawah aliran air yang terbuang dari bak penampungan. Airnya mengalir deras menghantam punggung yang setipis triplek, rasanya antara dipijit atau dipukul oleh ibu-ibu yang lagi ngamuk karena berebut barang diskonan di mall. Hahahahha…… Bisa diduga kalau Putu Eka Jalan Jalan tidak bisa bertahan lama dibawah guyuran air pembuangan bak, tidak sampai 30 detik sudah menyerah. Malu-maluin aja sich sama anak-anak kecil warga sekitar yang melihat heran.
Daripada menanggung malu lebih lama, dengan tebal muka Putu Eka Jalan Jalan mengajak mereka bermain air di dasar air terjun yang merupakan wahana air paling ujung di Mata Air Kakong. Seperti tupai mereka memanjat ke tepian air terjun dan melompat ke air didasar air terjun. Tanpa mengenal rasa takut mereka mengulangi lompata ke air tersebut. Putu Eka Jalan Jalan pun penasaran ingin mencoba melompat ke dasar air terjun. Ciaaattttt….. bergaya tendangan seribu bayangan, Putu Eka Jalan Jalan melompat dengan pedenya. Cukuplah membuat para anak-anak kecil tersebut untuk tepuk tangan dengan kekonyolan gaya yang tidak 1 persen pun mendekati tendangan seribu bayangan.
Okeh jangan kelamaan bermain air kalau tidak ingin tangan kaki mengembang ditambah belaian angin semilir yang membuat air serasa menjadi sedingin es. Keringkan badan dengan handuk kering dan kembali memakai pakaian kering. Bisa juga minum seduhan jahe hangat untuk menghangatkan badan kita. Mata Air Kakong memang tempat wisata yang masih tersembunyi karena sulitnya jalan akses kesana serta pantas menyandang predikat “one stop jalan-jalan” karena punya wahana lebih dari satu didalam satu kawasan wisata. Warga Lombok beruntung untuk memiliki tempat wisata seperti ini didalam deretan tujuan wisata di Lombok. Warga pulau Bali pasti iri dengan Mata Air Kakong
Update 10 September 2018
Mata Air Kakong juga menyimpan kegiatan syukuran yang dilakukan warga setiap 5 tahun sekali. Acara ini bernama Selamet Bangket. Acara ini dilakukan turun temurun oleh warga sekitar Air Mata Kakong sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sukaaa …
Lihat jembatan terapung di atas kolam alaminya dan lihat … air terjun mininya … 👌👍
Semoga kedepannya jalan kesana segera dibenahi ya, bli …
By the way, kain merahnya … aku juga suka 😁
Itu kain khas Lombok ya ?
Lebih suka sama tempat wisata yang belum terlalu dipermak, masih alami gitu
Kain merahnya sich bukan kain khas Lombok, ini lebih ke kainnya Bali
Luar biasa. Beneran seperti adventure. Perjalanan ke sana baiknya menggunakan transport apa ya? Sy pikir medannya juga menantang.
Untuk transport bisa menggunakan motor atau mobil sewaan, karena kendaraan umum tidak ada sama sekali mas
sebuah destinasi wisata yang luar biasa , masih banyak tempat amazing di indonesia yang belum terekspose ya, makasih dah follow bli saya dah follow balik
Iya lho Indonesia itu memang kaya dengan tempat pariwisata yang eksotis, sedangkan penduduknya berlomba-lomba berwisata keluar negeri. Terima kasih sudah follow balik ya
iya mas
enak yang masih alami karena dari sisi hawa juga lebih menyejukkan ketimbang yang sudah permakan
Betul saya setuju banget sama sampeyan mas, lebih menyukai tempat-tempat wisata yang masih belum terlalu dipermak, begitu sudah dipermak itu membuat jadi agak kurang ketika berkunjung kesana
Iya, lokasi wisata alam yang masih belum banyak dipoles tampak lebih menantang dijelajahi.
Oh, itu kain khas Bali ..
Apik ya motif dan warnanya 👍
Aku juga penyuka kain-kain traditional… , ada kebanggaan tersendiri ikut memperkenalkan kain traditional etnik dari banyak daerah untuk berfoto.
Betul mas wisata alam yang belum dipoles memang lebih menantang buat dijelajahi
Wah kayaknya sampeyan sudah banyak koleksi kainnya. Iya mas, bangga punya negara yang banyak punya hal -hal etnik yang negara lain tidak punya
Salut deh sama pemda nya, mata air bisa jadi objek wisata…ngopinya nikmat banget dong?
Super duper nikmat mas, coba dech, dijamin nagih. hehehehe
Pemandanganya sangt bagus sekali.. Kayaknya bakalan seru kalau bisa berwisata ke sana
Kalau berwisata sendiri sich ndak bakal seru, kalau ramai-ramai dan tempat wisatanya pemandangannya bagus pasti super asyik jadinya
Jadi kepengin ngebolang lagi nih baca postingan tetang Alam lombok yang menakjubkan…Mantap 👍👍👍
Ayo mas ngebolang lagi, biar ada yang kita ceritain ke anak cucu kita nantinya
Bikin iri -_-
Kabuuuurrrrrr……ada yang iriiiii…. #atut
Seru banget sih, jadi pengen kesitu, apalagi suasana alamnya duh, adem banget pastinya ya, Mas..he
Kalau kesitu bakal betah lama-lama lah 😀
suasananya adem dan duiiinginnnnn mas, dijamin betah berlama-lama disana
wah keren banget ya mata air kakong ini,, emang uda lumayan terkenal ya di lombok.. temen yang ke lombok kemarin pun cerita tentang keindahan mata air ni.. Cuma saya ampe sekarang belum kesampaian nih main ke lombok.. Moga bisa deh kapan2 ke lombok liat mata air kakong ini
Tempat wisata di lombok memang sedang naik daun mbak. Amin bisa main ke Mata Air Kakong nantinya