Angin dingin berhembus membelai Putu Eka Jalan Jalan

Bunga Kasna yang seputih salju sering disebut sebagai Taman Edelweiss Bali yang terkenal sebagai bunga abadi yang hanya tumbuh diketinggian lereng dan puncak gunung. Selain membawa sensasi musim dingin bersalju dengan warna putihnya, bunga Kasna juga berbau wangi yang dipakai juga sebagai persembahan oleh umat Hindu di Bali.

Putu Eka Jalan Jalan berada di Padang Bunga Kasna Temukus Bali
Putu Eka Jalan Jalan berada di Padang Bunga Kasna Temukus Bali
Bunga Kasna dengan warnanya yang seputih salju
Bunga Kasna dengan warnanya yang seputih salju
Putu Eka Jalan Jalan Melangkah diantara Padang Kasna
Putu Eka Jalan Jalan Melangkah diantara Padang Kasna

Bali terkenal dengan pantainya yang bikin kita ngiler ( duhhhh…..bentar-bentar…lap iler dulu yang ngucur liatin pantai di Bali) juga air terjun yang eksotis dan penguji nyali seperti air terjun Kroya, nah kita nggak akan menemui Bunga Kasna di pantai-pantai Bali ataupun dilokasi lainnya kecuali di lereng gunung Agung serta di kaki gunung Agung yang lokasinya bernama Temukus Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem Bali. Bunga Kasna menghampar putih di kebun-kebun penduduk di Temukus yang berhawa sejuk. Tidak salah kalau disebut dengan Padang Bunga Kasna. Temukus sendiri membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk kita capai dari daerah Kuta. Sesuatu yang indah pasti kita harus bersusah susah dulu untuk mencapainya. Jangan sampe baper keingetan mantan ketika dalam perjalanan ya…. Patokannya cari pura Besakih yang meruapakan pura terbesar di Bali, nah dari sana tinggal ditanyakan ke penduduk setempat karena banyak jalan bercabang menuju Padang Bunga Kasna. Tidak usah khawatir akan menjumpai jalanan yang berlubang karena jalan sudah dilapisi beton dan hanya bisa dilalui satu mobil saja. Tapi lubang hatiku siapa yang akan mengisi ya?

Perjalanan menuju Padang Kasna dari pura Besakih sedikit menanjak dengan jalan yang bercabang-cabang serta diselingi dengan rumah penduduk diantara kebun bunga. Hawa bertambah sejuk ketika kita mendekati Padang Kasna. Pepohonan mulai berubah jenisnya ke pepohonan yang hanya hidup jauh dari permukaan air laut. Bunga Kasna hanya bisa tumbuh dan berkembang di lereng dan kaki gunung Agung, sudah ada yang berusaha untuk membudidayakan di tempat lain tapi tidak ada yang berhasil. Berdasarkan cerita dari penduduk, Padang Kasna ini merupakan anugrah dari Tuhan untuk warga di Temukus. Kasna dipanen 6 bulan sekali sekitar sebulan sampai seminggu sebelum hari raya Galungan umat Hindu. Keranjang-kerang berisi Kasna akan membanjiri pasar-pasar didaerah Temukus sampai ke kota Denpasar.

Jalan menanjak menuju Padang Kasna
Jalan menanjak menuju Padang Kasna
Rumah dengan arsitektur Bali sepanjang jalan menuju lokasi
Rumah dengan arsitektur Bali sepanjang jalan menuju lokasi
Penduduk sedang melaju menuju Padang Kasna
Penduduk sedang melaju menuju Padang Kasna

Padang Bunga Kasna sejatinya adalah hamparan dari perkebunan penduduk Temukus. Tanaman Kasna berbentuk seperti semak-semak dengan dedaunan yang berwarna putih dengan tinggi rata-rata sekitar sepaha orang dewasa. Berbau wangi ketika masih segar dan ketika sudah kering. Mungkin ada yang tertarik menjadikannya sebagai parfum?

Bunga Kasna yang seputih salju
Bunga Kasna yang seputih salju
Kasna berbentuk seperti semak-semak
Kasna berbentuk seperti semak-semak
Tetes embun diujung Kasna
Tetes embun diujung Kasna
Padang Kasna yang tumbuh di tanah berbatu
Padang Kasna yang tumbuh di tanah berbatu
Putu Eka Jalan Jalan berada diantara Padang Kasna
Putu Eka Jalan Jalan berada diantara Padang Kasna

Kabut menyergap dengan pelan ketika kami sampai di Padang Kasna. Warna seputih salju membawa imajinasi kita melayang ke negara-negara yang bersalju. Terbayang ketika bercanda tawa di salju dengan mantan, Ihiy…berlari-lari kecil sambil pegangan tangan #keselekstikgolf . Hawa dingin dan wanginya Kasna merupakan gabungan yang cukup berbahaya bagi pengunjung yang dalam keadaan baper ketika melangkah diantara hamparan Kasna. Bayang-bayang mantan akan terbayang jelas di mata. Sedangkan bagi pasangan yang sedang mabuk kepayang, akan membuat rasa mereka lebih menggelora. Betah rasanya untuk berada di Padang Kasna dengan kabut, suhu yang cukup dingin serta wangi dari Kasna itu sendiri. Menenangkan jiwa serta mengisi tenaga untuk menghadapi hari kerja dikeesokan hari yang penuh dengan tekanan dan polusi. Meditasi diantara Padang Kasna sepertinya menggoda untuk dilakukan.

Kabut menyambut Putu Eka Jalan Jalan ketika sampai di Padang Kasna
Kabut menyambut Putu Eka Jalan Jalan ketika sampai di Padang Kasna
Angkat topi untuk keunikan dari Padang Kasna
Angkat topi untuk keunikan dari Padang Kasna
Merasakan keharuman dari Bunga Kasna yang harum mewangi
Merasakan keharuman dari Bunga Kasna yang harum mewangi
Kegembiraan terbebas dari #baper karena Padang Kasna
Kegembiraan terbebas dari #baper karena Padang Kasna
Melakukan peregangan diantara Taman Edelweis Bali
Melakukan peregangan diantara Taman Edelweis Bali

Jangan lupa untuk tetap menjaga kondisi Padang Kasna ya teman-teman, jangan dinjak-injak ataupun dirusak. Jagalah seperti kita mejaga belahan hati kita yang tersayang.

Oh Padang Kasna, aku tidak ingin beranjak dari tempat ini
Oh Padang Kasna, aku tidak ingin beranjak dari tempat ini
Angin dingin berhembus membelai Putu Eka Jalan Jalan
Angin dingin berhembus membelai Putu Eka Jalan Jalan
Keriaan diantara Padang Kasna
Keriaan diantara Padang Kasna

Update 25 Agustus 2018 :

Sempat terkena semburan abu vulkanis dari Gunung Agung yang membuat Padang Bunga Kasna yang sekarang dikenal dengan Taman Edelweis Bali menjadi hancur, sekarang kembali ditanam dengan tambahan Bunga Gumitir beserta dibangunnya anjungan dari bahan kayu, sehingga kita bisa menikmati tanaman Kasna dari ketinggian. Selain itu dibangun pula huruf-huruf seperti di Hollywood berwarna putih bertuliskan White Valley Eternity. Selain itu di anjungan ada huruf seperti di Hollywood berwarna kuning bertuliskan Pondok Edelweis Bali. Sedangkan di panggung berundak dengan tanaman Kasna dalam polibag, tertulis Edelweis. Dibentuk juga bentuk hati menggunakan Bunga Gemitir di tengah Padang Kasna. Putu Eka Jalan Jalan mendapatkan info dari teman kami yaitu Ni Luh Purie (@yoga_nipurie). Sudah terkena wabah tempat-tempat pariwisata yang menggunakan anjungan yang bermula di Yogyakarta. Tapi ada sisi positifnya, dengan adanya anjungan seperti ini, pengunjung bisa bebas berselfie ria tanpa takut merusak Padang Kasna

Taman Edelweis Bali yang dibangun kembali setelah erupsi Gunung Agung
Taman Edelweis Bali yang dibangun kembali setelah erupsi Gunung Agung
Teman Putu Eka Jalan Jalan yang bernama Ni Luh Purie sedang duduk di area Bunga Gemitir White Valley Eternity
Teman Putu Eka Jalan Jalan yang bernama Ni Luh Purie sedang duduk di area Bunga Gemitir White Valley Eternity
Anjungan di Padang Bunga yang bernama Pondok Edelweis Bali
Anjungan di Padang Bunga yang bernama Pondok Edelweis Bali
Teman Putu Eka Jalan Jalan yang sedang berkunjung ke White Valley Eternity
Teman Putu Eka Jalan Jalan yang sedang berkunjung ke White Valley Eternity

FAQ :

Kapan waktu terbaik mengunjungi Padang Bunga Kasna atau Taman Edelweiss Bali ?

Waktu terbaik adalah 1 bulan sampai dua minggu sebelum Hari Raya Galungan, serta pada pagi hari atau sore hari

Adakah cerita rakyat tentang Bunga Kasna?

Kasna dipercaya sebagai pemberian Tuhan oleh masyarakat Desa Temukus

Apakah Kasna bisa tumbuh ditempat lain?

Bunga Kasna hanya bisa tumbuh di daerah Temukus

Apakah Kasna atau disebut juga Edelweiss Bali mempunyai bau?

Kasna berbau wangi, baik pada saat kondisi segar maupun yang sudah kering

Kapan Bunga Kasna atau Edelweiss Bali dipanen?

Bunga Kasna atau Edelweiss Bali dipanen menjelang hari raya umat Hindu yaitu hari raya Galungan dan Kuningan

Kenapa Kasna dipanen menjelang hari Raya Galungan dan Kuningan?

Untuk dipakai sebagai sarana persembahyangan ketika hari raya Galungan dan Kuningan

8 Comments

    1. Bunga Kasna biasanya berbunga maksimal dua kali setahun pada saat dua minggu sebelum Hari Raya Galungan (hari raya nya umat Hindu), Tahun ini jatuh pada bulan Desember dan tahun depan pada saat bulan Juli

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *